Buat Apa Menghafal Al-Qur’an?

Baru-baru ini viral seorang perempuan menuduh bahwa buat apa menghafal Al-Quran kalau hanya sekadar jadi beo. Tuduhan perempuan itu akan dijawab juga menggunakan akal, sebab dia belum percaya dalil.

Begini ya, dalam taksonomi bloom menghafal (remembering) adalah tingkatan belajar yang paling bawah, paling rendah, artinya sebagai pondasi awal untuk proses pembelajaran Al-Quran berikutnya.

Proses menghafal Al-Quran sangat penting, bahkan level belajar berikutnya tidak mungkin dapat dilakukan tanpa proses menghafalkannya. Karena itu, mulai hafalkanlah!…

Berikut ini manfaat menghafal Al-Quran dalam taksonomi Bloom.

1. Mengingat (Remembering)

Informasi penting: Al-Qur’an adalah firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber ilmu pengetahuan, dan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW.

Menghafal Al-Qur’an adalah upaya menjaga kemurniannya, mengingat informasi penting di dalamnya, dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Kitab suci yang tidak dihafalkan akan rawan dengan pemalsuan, karena itu kitab suci harus dijaga keasliannya melalui lisan ingatan para penghafal Al-Quran.

2. Memahami (Understanding)

Makna menghafal: Bukan sekadar mengingat, tapi juga memahami makna dan isi kandungan Al-Qur’an. Apabila surah Al-Baqarah dipahami tadabbur terjemahnya maka itu sudah mengantongi 80% makna-makna Al-Quran, artinya terjemahan berikutnya akan lebih mudah untuk dipahami.

Dengan menghafal, kita dapat lebih mudah memahami dan merenungi ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menerapkan (Applying)

Aplikasi dalam kehidupan: Menghafal Al-Qur’an mendorong kita untuk mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Aplikasi dalam kehidupan tentu melalui proses memahami dan menghafalkannya terlebih dahulu supaya lebih maksimal.

Penghafal Al-Qur’an diharapkan dapat menjadi teladan dalam masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menganalisis (Analyzing)

Analisis manfaat: Menghafal Al-Qur’an melatih kemampuan kognitif, seperti daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir analitis. Seringkali di dalam Al-Quran satu kata dengan kata lainnya saling menguatkan maknanya. Demikian pula antar ayat satu dengan lainnya ada relevansi. Bahkan keterkaitan antara surah yang satu dengan lainnya juga. Bahkan ada metode khusus yang disebut dengan munasabah ayat yaitu ayat ditafsirkan dengan ayat. Hal ini mustahil bisa dilakukan jika tanpa melalui proses hafalan dan pemahaman terlebih dahulu sebagai pondasi/dasar.

Proses menghafal melatih otak untuk menganalisis struktur, pola, dan hubungan antar ayat, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

5. Mengevaluasi (Evaluating)

Evaluasi diri: Menghafal Al-Qur’an membantu kita untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki akhlak berdasarkan standar Al-Qur’an yang merupakan kalamullah serta hadits yang merupakan penjelasan Rasulullah atas kalam-Nya.

Dengan menghafal, kita dapat menilai perilaku dan tindakan kita, apakah sudah sesuai dengan ajaran Al-Qur’an atau belum.

6. Mencipta (Creating)

Kreativitas: Menghafal Al-Qur’an dapat menginspirasi kreativitas, seperti menulis karya tulis, menyampaikan ceramah, atau menciptakan lagu religi bagi musisi, podcas Al-Quran, diskusi ilmiah tentang Al-Quran, pembahasan ulumul Quran sangat luas.

Al-Qur’an dapat menjadi sumber inspirasi bagi berbagai karya dan inovasi yang bermanfaat bagi umat manusia.

Jadi, anggapan bahwa menghafal Al-Qur’an tidak berguna adalah salah besar. Justru, menghafal Al-Qur’an memiliki banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Jika ingin menghafal Al-Quran silakan informasi dan pendaftaran ada di link berikut ini www.hafalquransebulan.com

Yadi Iryadi, S.Pd.,
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran

author avatar
Yadi Iryadi, S.Pd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *