Cara dan Teknik Menghafal Al-Qur’an dengan Mudah Menurut Pakar

Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam. DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA. Al-Hafizh, seorang pakar Tafsir dan Qiraat alumni Universitas Madinah sering memberikan tausiyah dan motivasi bagi para peserta karantina tahfizh Al-Quran.

Banyak orang yang merasa kesulitan untuk menghafal Al-Qur’an karena berbagai faktor, seperti kurangnya motivasi, konsentrasi, waktu, atau metode yang tepat. Padahal, menghafal Al-Qur’an sebenarnya tidaklah sulit jika kita mengetahui cara dan teknik yang efektif. Menghafalkan Al-Quran sudah dijamin kemudahannya, terutama bagi orang-orang yang mau mempelajarinya.

Berikut adalah beberapa nasihat yang bisa kami petik dari tausiyahnya tentang menghafal Al-Qur’an dengan mudah dan Anda pun bisa mencobanya:

  1. Niatkan untuk menghafal Al-Qur’an karena Allah SWT semata. Niat adalah pondasi dari segala amalan kita. Jika kita berniat untuk menghafal Al-Qur’an karena Allah SWT semata, maka Allah SWT akan memberikan kemudahan dan keberkahan dalam proses hafalan kita.
  2. Pilih waktu yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an. Waktu yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an adalah ketika pikiran kita masih segar dan tidak banyak gangguan. Biasanya waktu tersebut merupakan waktu yang khusus untuk menghafal Al-Quran. Karantina tahfizh memfasilitasi supaya setiap peserta mampu menggunakan seluruh waktu sesuai dengan sistem dan metodologi yang ditetapkan.
  3. Pilih surah atau ayat yang ingin dihafalkan sesuai dengan kemampuan dan minat kita. Jangan memaksakan diri untuk menghafalkan surah atau ayat yang terlalu panjang atau sulit jika kita belum siap. Mulailah dari surah atau ayat yang pendek atau mudah terlebih dahulu.
  4. Ulangi membaca surah atau ayat yang ingin dihafalkan secara berulang-ulang sampai hafal dengan lancar dan benar. Gunakan teknik membaca satu ayat pertama, kemudian diulang-ulang sampai hafal dengan lancar dan mutqin (melekat sangat kuat). Setelah itu lanjutkan ke ayat kedua dengan cara yang sama, kemudian gabungkan dengan ayat pertama sampai hafal dua ayat tersebut bersama-sama.
  5. Dengarkan bacaan surah atau ayat yang ingin dihafalkan dari sumber terpercaya seperti qori’ profesional atau rekaman audio berkualitas tinggi. Dengarkan bacaan tersebut secara berkala untuk memperkuat ingatan dan memperbaiki bacaan kita.
  6. Review hafalan surah atau ayat secara rutin setiap hari agar tidak lupa atau hilang dari ingatan kita. Review hafalan bisa dilakukan dengan cara membaca sendiri, mendengarkan bacaan orang lain, menulis ulang surah atau ayat tersebut tanpa melihat mushaf, atau menyebutkan nomor urut surah atau ayat tersebut tanpa melihat mushaf.
  7. Mintalah bantuan orang lain untuk mengecek hafalan kita secara berkala agar lebih objektif dan akurat dalam menilai kemampuan hafalan kita. Orang lain bisa berperan sebagai guru ngaji, teman sejawat pengafal Al-Quran (muraja’ah), keluarga dekat (suami/istri/anak), sahabat karib (teman dekat).
  8. Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an serta diberikan keistiqomahan dalam menjaga hafalan tersebut sampai akhir hayat.

Demikian sebagaimana kami sering dinasihatkan oleh DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA. Al-Hafizh, seorang pakar Tafsir dan Qiraat alumni Universitas Madinah. Tentu saja karantina tahfzih Al-Quran merupakan salah satu upaya, ikhtiar supaya kita bisa memfokuskan diri untuk menghafal Al-Quran.

Tidak banyak orang yang beruntung bisa belajar di pondok pesantren. Maka dengan belajar di karantina tahfizh Al-Quran dapat membuka peluang siapa pun dengan keterbatasan usia berapa pun masih berkesempatan untuk belajar membaca, memahami, menghafalkan dan mengamalkan Al-Quran. Salah satu bentuk dari pengamalan Al-Quran yaitu dengan menghafalkan dan muraja’ah.

Informasi dan Pendaftaran

www.hafalquransebulan.com

atau www.menghafalquran.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *