Etika Membaca Al-Quran: Nasihat dari Imam Nawawi

Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, setiap santri didorong untuk tidak hanya menghafal Al-Quran, tetapi juga memahami dan mengamalkan adab-adab dalam membaca kitab suci ini. Dengan program unggulan Karantina Hafal Quran Sebulan yang menargetkan hafalan 30 Juz, serta program pekanan yang intensif, penting bagi para santri untuk mempraktikkan etika membaca Al-Quran seperti yang diajarkan oleh Imam Nawawi dalam Kitab At-Tibyan Fi Adab Hamalat Al-Quran. Panduan ini membantu santri dalam menjaga kualitas ibadah dan kedekatan mereka dengan Al-Quran.

#### Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran harus dilakukan dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah SWT. Niat yang ikhlas adalah syarat utama agar ibadah kita diterima. Imam Nawawi menekankan pentingnya niat yang murni dalam setiap amal ibadah. Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ 

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

#### Bersuci Sebelum Membaca Al-Quran

Bersuci sebelum membaca Al-Quran adalah salah satu etika yang diajarkan dalam Islam. Hal ini mencakup berwudhu dan memastikan tempat yang bersih. Allah berfirman:

 لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

 “Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” (QS. Al-Waqi’ah: 79)

#### Membaca dengan Tartil

Membaca Al-Quran dengan tartil, yaitu perlahan-lahan dan jelas, sangat dianjurkan. Imam Nawawi menjelaskan bahwa membaca dengan tartil membantu kita untuk lebih memahami dan menghayati makna ayat-ayat yang dibaca. Allah berfirman:

 وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

 “Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil: 4)

#### Memulai dengan Ta’awwudz dan Basmalah

Memulai bacaan Al-Quran dengan ta’awwudz (memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk) dan basmalah (menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Allah berfirman:

 فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

#### Menghayati dan Memahami Makna

Membaca Al-Quran tidak hanya sekedar melafalkan, tetapi juga menghayati dan memahami maknanya. Imam Nawawi menekankan pentingnya merenungkan ayat-ayat Al-Quran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Allah berfirman:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Sad: 29)

#### Membaca dengan Khusyuk

Membaca Al-Quran dengan khusyuk, yaitu dengan penuh ketenangan dan perhatian, sangat dianjurkan. Khusyuk dalam membaca Al-Quran akan membawa kita pada kedamaian dan ketenangan hati. Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

#### Menghormati Mushaf Al-Quran

Menghormati mushaf Al-Quran adalah bagian dari etika membaca Al-Quran. Imam Nawawi menekankan pentingnya menjaga mushaf dari kotoran dan meletakkannya di tempat yang tinggi dan bersih. Hal ini menunjukkan rasa hormat kita terhadap kitab suci Al-Quran.

#### Menjaga Adab Berinteraksi dengan Al-Quran

Berinteraksi dengan Al-Quran memerlukan adab yang baik, termasuk menjaga kebersihan mulut dengan bersiwak sebelum membaca, menundukkan kepala saat membaca, dan menghadap kiblat jika memungkinkan. Semua ini menunjukkan penghormatan dan ketundukan kita kepada Allah SWT.

#### Penutup

Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, penerapan etika membaca Al-Quran menjadi bagian penting dari pendidikan santri. Dengan program Karantina Hafal Quran Sebulan yang menargetkan hafalan 30 Juz dan berbagai program pekanan lainnya, memahami dan menerapkan adab-adab ini akan membantu santri mencapai keberkahan dalam hafalan dan interaksi mereka dengan Al-Quran. Mari kita jadikan etika membaca Al-Quran sebagai bagian integral dari ibadah kita sehari-hari, demi mendapatkan ridha dan keberkahan dari Allah SWT.

Yadi Iryadi, S.Pd.

Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan Pendaftaran

www.hafalquransebulan.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *