Orang-orang yang beriman dan bertakwa berdasarkan Al-Qur’an surah Yunus 62, 63, maka Allah memberikan mereka gelar sebagai Wali Allah.
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ 62 الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ 63
Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63).
Selanjutnya kita melihat pemaparan para ulama mengenai siapakah wali Allah tersebut. Ibnu Taimiyah dari ayat di atas mengatakan,
فأولياء الله هم المؤمنون المتقون
Artinya: “Wali Allah adalah mereka yang beriman dan bertakwa” (Al Furqon, hal. 8).
Sedangkan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata,
فكل من كان مؤمنًا تقيًا كان لله [تعالى] وليًا
Artinya: “Setiap yang beriman dan bertakwa, dialah yang menjadi wali Allah.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 368).
Pengertian Walī (Bahasa Arab:الولي, Wali Allah atau Walīyu ‘llāh), dalam bahasa Arab berarti adalah ‘seseorang yang dipercaya’ atau ‘pelindung’, makna secara umum menjadi ‘Teman Allah’ dalam kalimat Walīyu ‘llāh.
Al-Qur’an menjelaskan Wali Allah memiliki arti orang yang beriman dan bertakwa. (Al-Furqan dalam kitab Majmu’atut Tauhid hal. 339).
Fatalnya Konsekuensi jika tidak mau menjadi wali Allah maka otomatis menjadi Wali Syetan
Adapun ciri wali setan yaitu orang yang mengikuti kemauan setan, mulai dari melakukan syirik dan berbagai bentuk kemaksiatan.
Sebagaimana Allah terangkan dalam firman-Nya bahwa setan juga memberikan wahyu kepada para wali-wali mereka:
وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَىٰ أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
“(Artinya) Sesungguhnya setan-setan itu mewahyukan kepada wali-wali mereka untuk membantahmu, jika kamu mentaati mereka, sesungguhnya kamu menjadi orang-orang musyrikin”. (QS . Al An’aam: 121).
Kepada Allah Subhanahu Wata’ala kami memohon hidayah, taufik agar kami bisa berusaha dekat dengan Allah dan dijauhkan dari godaan syetan. Kepada Rasulullah semoga kami diakui sebagai umatnya, kami yang senantiasa merindukan syafa’atnya. Allahumma shalli ‘ala Muhammad.
Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
www.hafalquransebulan.com