Karantina Tahfizh Semakin Diminati

Mengapa Karantina Tahfizh Semakin Diminati Masyarakat Muslim Indonesia?…

Karena tidak setiap orang berkesempatan untuk bisa belajar di Pesantren Tahfizh Quran.

Bagaimana mereka yang sibuk dengan pekerjaannya?… Sibuk berdagang, mengobati pasien, sibuk sekolah, kuliah, sibuk dengan urusan rumah tangga, jualan, kantor?… Tentu menghafal Al-Qur’an hanya sekedar angan-angan.

Bukankah menghafal Al-Qur’an membutuhkan pembimbing?

Karena itu Program-program Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional menjadi alternatif yang diantaranya:
– Sabtu Ahad Menghafal 1 Juz
– Sepekan Menghafal 5 Juz
– Dua pekan Menghafal 10 Juz
– Sebulan Menghafal 30 Juz

Karantina tahfizh diakui menjadi alternatif untuk membentuk kebiasaan menghafal Al-Qur’an secara mandiri. Meskipun kenyataannya belum siap satu kali majelis 30 Juz, namun sudah mengawali untuk mengkhatamkan hafalan Al-Quran 30 juz dengan sistem setoran hafalan Al-Quran per halaman untuk satu kali setoran hafalan. Adapun untuk muraja’ah minimal setoran hafalan per 5 halaman. Setoran hafalan Al-Quran untuk tami’ minimal per 5 juz, 10 juz, 15 juz, 30 juz atau semampu peserta.

Program Karantina Mutqin 3 bulan 30 Juz menjadi alternatif untuk mengejar target lancar hafalan Al-Quran. Kemampuan untuk memfokuskan diri sangat penting sebelum nantinya disibukkan dengan mempelajari ilmu-ilmu lainnya.

Setiap bulan alhamdulillah semakin banyak santri pesantren Tahfizh yang belajar di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional kemudian kembali muraja’ah di pesantren sebelumnya hingga mencapai 30 Juz.

Proses menguatkan Hafalan Al-Qur’an 30 Juz merupakan proses seumur hidup dan menjadi tanggungjawab aktivitas abadi setiap hari sepanjang hayat.

Menurut pengakuan seorang dokter spesialis jantung di Solo alumni Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional ternyata pasiennya semakin banyak sebab pasien merasakan pengaruh Al-Qur’an dalam penanganan medisnya misalnya dengan diawali basmalah, hamdallah dan nasihatnya mudah diterima oleh pasien karena keberkahan lisan seorang dokter yang rajin membaca Al-Qur’an.

Fleksibilitas program yang ditawarkan oleh Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional membuat siapa pun berkesempatan untuk mengikuti karantina tahfizh Al-Quran. Tidaklah mengherankan apabila atas izin Allah karantina tahfizh semakin diminati masyarakat muslim secara luas.

Semoga Allah memberikan keberkahan bersama Al-Qur’an. Aamiin

www.hafalquransebulan.com

Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *