Keutamaan Mempelajari dan Mengajarkan Al-Quran Menurut Hadits Nabi

Mengutip Hadits dari Maktabah Shamela

١٥ – حَدَّثَنَا أَبُو شُعَيْبٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَسَنِ الْحَرَّانِيُّ , قَالَ: نا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ قَالَ: نا شُعْبَةُ , عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ قَالَ: سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ , عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ شُعْبَةُ: قُلْتُ لَهُ: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: نَعَمْ قَالَ:

«خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» (١) .

قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ: فَذَلِكَ أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا , فَكَانَ يُعَلِّمُ مِنْ خِلَافَةِ عُثْمَانَ إِلَى إِمْرَةِ الْحَجَّاجِ

(١) قال مُعِدُّ الكتاب للشاملة: قال الشيخ أبو محمد الألفي:

وَأَخْرَجَهُ الطَّيَالِسِيُّ (٧٣) ، وَابْنُ أبِي شَيْبَةَ (٦/١٣٢/٣٠٠٧١) ، وَأَحْمَدُ (١/٦٩، ٥٨) ، وَأبُو عُبَيْدٍ «فَضَائِلُ الْقُرْآنِ» (١) ، وَابْنُ سَعْدٍ «الطَّبَقَاتُ» (٦/١٧٢) ، وَالدَّارَمِيُّ (٣٣٣٨) ، وَسَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍِ «السُّنَنُ» (٢١) ، والْبُخَارِيُّ (٥٠٢٧) ، وَأبُو دَاوُدَ (١٤٥٢) ، وَالتِّرْمِذِيُّ (٢٩٠٧) ، والنَّسَائِيُّ «الْكُبْرَى» (٥/١٩/٨٠٣٧، ٨٠٣٦) و «فَضَائِلُ الْقُرْآنِ» (٦٢، ٦١) ، وَابْنُ مَاجَهْ (٢١١) ، والْمَرْوزِيُّ «قِيَامُ اللَّيْلِ» (٢١١) ، وَالطَّحَاوِيُّ «مُشْكَلُ الآثَارِ» (٤٤٧٤، ٤٤٧١، ٤٤٧٠) ، وَالْبَزَّارُ (٣٩٦) ، وَيَعْقُوبُ الْفَسْوِيُّ «الْمَعْرِفَةُ وَالتَّارِيخُ» (٢/٥٩٠) ، وَالْفِرْيَابِيُّ «فَضَائِلُ الْقُرْآنِ» (١١، ١٠) ، وَابْنُ الضُّرَيْسِ «فَضَائِلُ الْقُرْآنِ» (١٣٠) ، وَأبُو الْقَاسِمِ الْبَغَوِيُّ «مُسْنَدُ ابْنِ الْجَعْدِ» (٤٧٥) ، وَابْنُ قَانِعٍ «مُعْجَمُ الصَّحَابَةِ» (٢/٢٥٥) ، وَابْنُ حِبَّانَ (١١٨) ، وَابْنُ عَدِيٍّ «الْكَامِلُ» (٦/٤٥) ، وَابْنُ الأَعْرَابِيِّ «مُعْجَمُهُ» ، والأنْطَاكِيُّ «جُزْءُ أبِي عَرُوبَةَ الْحَرَّانِيُّ» (٤٧) ، وَأبُو نُعَيْمٍ «الْحِلْيَةُ» (٤/١٩٣و٨/٣٨٤) ، وَالْبَيْهَقِيُّ «شُعُبُ الإِيْمَانِ» (٢/٤٠٤، ٣٢٤/٢٢٠٧، ٢٢٠٥، ١٩٣٢) ، وَأبُو جَعْفَرٍ الْفَارِسِيُّ «أحَادِيثُ الشَّامُوخِيِّ» (١٦) ، وَأبُو الْفَضْلِ الرَّازِيُّ «فَضَائِلُ الْقُرْآنِ» (٤١) ، وَالْقُضَاعِيُّ «مُسْنَدُ الشِّهَابِ» (١٢٤٠) ، والْخَطِيبُ «التَّارِيخُ» (٤/١٠٩) مِنْ طُرُقٍ عَنْ شُعْبَةُ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ بِهِ.

Diriwayatkan kepada kami oleh Abu Syu’aib Abdullah bin Hasan al-Harrani, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ali bin al-Ja’d, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Alqamah bin Martsad, ia berkata: Aku mendengar Sa’ad bin Ubaidah meriwayatkan dari Abu Abdurrahman as-Sulami, dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, Syu’bah berkata: Aku berkata kepadanya: Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? Ia menjawab: “Ya”. Ia berkata: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.”

Abu Abdurrahman berkata: Maka itu yang menempatkan aku di tempatku ini. Ia mengajarkannya sejak masa kekhalifahan Utsman hingga masa pemerintahan al-Hajjaj.

Hadits ini menegaskan keutamaan mempelajari dan mengajarkan Al-Quran. Dalam hadits ini, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.”

Ini menunjukkan betapa pentingnya usaha untuk memahami, menghafal, dan mengajarkan Al-Quran kepada orang lain. Abu Abdurrahman as-Sulami menekankan bahwa hadits ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus mengajarkan Al-Quran, yang ia lakukan selama bertahun-tahun, dari masa kekhalifahan Utsman hingga masa pemerintahan al-Hajjaj.

Poin-Poin Penting dari Hadits:

  1. Keutamaan Mempelajari Al-Quran

Menunjukkan bahwa belajar Al-Quran adalah salah satu amalan terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim.

  1. Keutamaan Mengajarkan Al-Quran

Menyampaikan bahwa mengajarkan Al-Quran kepada orang lain juga merupakan amalan yang sangat mulia.

  1. Motivasi dalam Mengajarkan Al-Quran

Abu Abdurrahman as-Sulami menjadikan hadits ini sebagai motivasi utama dalam kehidupannya untuk mengajarkan Al-Quran selama bertahun-tahun.

Dengan memahami hadits ini, kita dapat lebih mengagungkan pentingnya mempelajari dan mengajarkan Al-Quran. Ini adalah amalan yang tidak hanya memberikan pahala besar, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah SWT dan meningkatkan pemahaman kita terhadap ajaran Islam.

Semoga Allah SWT memberikan hidayah dan pertolongan kepada kita semua untuk senantiasa belajar dan mengajarkan Al-Quran, aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi & Pendaftaran Karantina Tahfizh Al-Quran
www.hafalquransebulan.com/

flayer-karantina-angkatan-ke-86
flayer-karantina-angkatan-ke-86

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *