Kursus Menghafal Al-Quran Solusi Efektif untuk Calon Hafiz dan Hafizah
Di era digital ini, informasi tentang cara menghafal Al-Quran dengan cepat dan efektif menjadi sangat dicari. Banyak muslim di seluruh dunia berkeinginan untuk menghafal Al-Quran, namun seringkali terkendala oleh waktu, metode, dan lingkungan yang kurang mendukung. Dalam mengatasi tantangan ini, kursus menghafal Al-Quran dengan sistem karantina Tahfizh Al-Quran menawarkan solusi yang unik dan efektif.
Ada sistem dan metodologi yang dijadikan standar keunggulan sehingga atas izin Allah terjadi akselerasi menghafal Al-Quran dalam program-program singkat yang menjadi pilihan umat.
Program menghafal Al-Quran dalam waktu singkat diperlukan karena tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa belajar Al-Quran. Apabila meluangkan waktu sebulan maka siapa pun memungkinkan untuk bisa melakukannya. Terlebih ada juga pilihan program pendek yang bisa dijadikan alternatif kursus menghafal Al-Quran.
A. Pilihan Program Karantina Tahfizh Al-Quran
- Karantina Tahfizh Mutqin 3 Bulan: Program lanjutan untuk alumni karantina tahfizh atau alumni pondok pesantren dengan target hafalan 30 Juz.
- Karantina Hafal Qur’an Sebulan: Program unggulan untuk menghafal Al-Qur’an dengan target 30 Juz.
- Karantina Tahfizh Empat Pekan: Program dengan target hafalan 20 Juz.
- Karantina Tahfizh Tiga Pekan: Program dengan target hafalan 15 Juz.
- Karantina Tahfizh Dua Pekan: Program liburan dengan target 10 Juz.
- Karantina Tahfizh Satu Pekan: Program keluarga dengan target 5 Juz.
- Karantina Tahfizh Weekend: Program akhir pekan dengan target 1 Juz.
- Karantina Tahsin Weekend: Program untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an.
- Karantina Tahsin dan Tahfizh Liburan: Program liburan untuk pelajar, mahasiswa, wiraswasta, dan profesional.
- Karantina Tahsin dan Tahfizh Online: Program belajar Al-Qur’an via WhatsApp Video Call.
B. Apa Itu Sistem Karantina Tahfizh Al-Quran?
Sistem karantina Tahfizh Al-Quran adalah metode intensif dalam menghafal Al-Quran yang menempatkan peserta dalam lingkungan yang kondusif dan terisolasi dari gangguan eksternal.
Program ini dirancang untuk memaksimalkan fokus dan konsentrasi peserta dalam menghafal, dengan dukungan penuh dari para mentor dan pengajar yang berpengalaman. Melalui sistem ini, calon hafiz dan hafizah dapat menghafal Al-Quran dengan lebih cepat dan efisien.
Para peserta dibekali Metode Yadain Litahfizhil Quran sehingga dipastikan peserta mampu mengaplikasikannya supaya terjadi akselerasi dari praktik visualisasi tadabbur dan Al-Quran Virtual.
Selain itu, peserta yang kesulitan menghafal Al-Quran akan diberikan pengayaan khusus coaching, konseling, terapi mindset supaya bisa menyesuaikan dengan sistem dan metodologi yang menjadi ikhtiar tercapainya program yang diikuti, Insyaa Allah.
Menjaga kesehatan fisik dilakukan dengan olah raga di hari jumat, kemudian menjaga kesehatan ruhani dengan ibadah sunnah yaumiyah seperti shalat tahajud, dhuha, shalat sunnah rawatib dan dzikir.
C. Mengapa Sistem Karantina?
1. Fokus dan Konsentrasi
Dalam sistem karantina, peserta akan terbebas dari distraksi sehari-hari yang sering mengganggu proses menghafal. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus penuh pada hafalan mereka, dengan waktu belajar yang lebih terstruktur dan efektif.
Jadwal diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien serta mencegah dari adanya kelelahan fisik, mental, maupun spiritual.
Suasana belajar dibuat kondusif untuk belajar mengajar Al-Quran. Pengondisian suasana belajar ini tidak hanya persoalan lingkungan eksternal melainkan yang terpenting adalah internal mindset selalu berada dalam keadaan memberdayakan.
2. Metode Pembelajaran yang Terstruktur
Kursus ini menawarkan metode pembelajaran yang terstruktur, dimana setiap peserta akan mendapatkan rencana hafalan yang disesuaikan dengan kemampuan individu. Hal ini memastikan bahwa setiap peserta dapat mengikuti program dengan nyaman dan efektif, tanpa merasa tertinggal atau terbebani.
Setiap peserta diawali dengan diagnosis kemampuan tahsin tilawah Al-Quran. Hasil diagnosis ini memudahkan para muhaffizh dan muhaffizhah untuk memberikan target yang sesuai dengan kriteria masing-masing peserta.
Berikut ini merupakan target pencapaian ziyadah peserta disesuaikan dengan potensinya:
- Level Tahsin hafalan yang diperoleh antara 1-5 juz sebulan.
- Level Tahsin & Tahfizh hafalan yang diperoleh 6-15 juz sebulan.
- Level Tahfizh hafalan yang diperoleh antara 16-30 juz sebulan.
- Level Murojaah & Ziyadah hafalan 30 juz kurang dari sebulan.
- Level Mutqin hafalan yang diperoleh 30 juz disimak per 10 juz.
3. Dukungan Emosional dan Spiritual
DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA., Al-Hafizh yang merupakan tokoh ulama Tafsir dan Qira’at juga penasihat Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, Tausiyah beliau menambah motivasi spiritual yang menggugah semangat menghafal Al-Quran. Beliau selalu membahas materi tentang Al-Quran dengan keluasan ilmu yang beliau miliki.
Demikian pula tausiyah Mudir Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, yaitu Ustadz H. Ma’mun Al-Qurthuby, M.Pd., Al-Hafizh menggugah mindset yang memperdayakan menjadi lebih memberdayakan. Pola pikir merupakan dasar bagi setiap orang untuk bertindak, maka niat yang ikhlas dan semangat lillahita’ala merupakan bahan bakar energi menghafal Al-Quran yang tidak akan pernah padam.
Berada dalam lingkungan yang sama dengan individu yang memiliki tujuan serupa tidak hanya memotivasi, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan spiritual. Peserta akan merasa menjadi bagian dari komunitas, setiap peserta satu sama lain dapat saling menginspirasi dan mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan hafalan mereka.
4. Mentor Berpengalaman
Salah satu keunggulan utama dari sistem karantina dalam pembelajaran Tahfizh Al-Quran adalah adanya mentor-mentor berpengalaman, yang dikenal sebagai Muhaffizh atau Muhaffizhah, yang memberikan bimbingan, koreksi, dan motivasi yang dibutuhkan peserta untuk maju dalam hafalan mereka.
Dalam konteks program pembelajaran yang intensif selama 12 jam, keberadaan Muhaffizh atau Muhaffizhah menjadi kunci utama, memastikan bahwa sistem dan metodologi pembelajaran dapat dipahami dan dijalankan secara efektif oleh seluruh ekosistem yang terlibat.
5. Bagaimana Cara Bergabung?
Untuk bergabung dengan kursus menghafal Al-Quran dengan sistem karantina Tahfizh Al-Quran, calon peserta dapat mencari informasi lebih lanjut melalui platform atau lembaga yang menawarkan program ini. Biasanya, proses pendaftaran meliputi seleksi awal, wawancara, dan orientasi mengenai aturan serta sistem pembelajaran yang akan dijalani.
6. Biaya Kursus Menghafal Al-Quran dengan Sistem Karantina Tahfizh Al-Quran
Kursus menghafal Al-Quran dengan sistem karantina Tahfizh Al-Quran menawarkan solusi yang efektif dan efisien bagi mereka yang serius ingin menjadi hafiz atau hafizah.
Dengan lingkungan yang kondusif, metode pembelajaran yang terstruktur, dukungan emosional dan spiritual, serta bimbingan dari mentor berpengalaman, peserta akan memiliki semua yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam perjalanan hafalan Al-Quran mereka. Ini adalah kesempatan emas bagi siapa saja yang berkeinginan mendekatkan diri kepada Al-Quran dan memperkaya kehidupan spiritual mereka.
Sebelum mendaftarkan diri Anda, pastikan Anda membaca informasi di bawah ini:
Biaya Pendaftaran: Rp 200.000,-
Biaya Akomodasi:
1. Karantina Tahfizh Program Hafal Quran Sebulan (35 hari) target 30 Juz Rp. 6.490.000,-
2. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 4 Pekan target 20 Juz Rp. 6.050.000,-
3. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 3 Pekan target 15 Juz Rp. 4.950.000,-
4. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 2 Pekan target 10 Juz Rp. 3.850.000,-
5. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 1 Pekan target 5 Juz Rp. 2.750.000,-
6. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 2 Hari target 1 Juz Rp.715.000,-
7. Karantina Tahfizh Al-Quran Program Mutqin (3 Bulan) 30 Juz Rp. 16.500.000,-
Informasi dan pendaftaran
WhatsApp +6281312700100
