Pendahuluan
Ayat-ayat mutasyabihat adalah bagian dari Al-Qur’an yang memiliki makna samar atau ganda. Menurut Imam Suyuthi, memahami ayat-ayat ini memerlukan keahlian khusus dalam ilmu tafsir untuk menghindari kesalahpahaman dan penyimpangan dalam akidah. Artikel ini akan membahas konsep ayat-ayat mutasyabihat berdasarkan pengetahuan Imam Suyuthi dan memberikan beberapa contoh konkret.
Pengertian Ayat Mutasyabihat
Ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang maknanya tidak langsung dan memerlukan penafsiran lebih lanjut. Ini berbeda dengan ayat muhkamat, yang maknanya jelas dan tegas. Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُۘ وَالرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَاۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ ٧
“Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 7).
Pentingnya Mempelajari Ayat Mutasyabihat
Memahami ayat mutasyabihat sangat penting dalam studi Al-Qur’an karena:
- Menghindari Kesalahpahaman
Tanpa pemahaman yang tepat, ayat-ayat ini bisa disalah artikan dan menyebabkan penyimpangan dalam keyakinan.
- Mendalami Makna Al-Qur’an
Menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat membantu kita memahami kedalaman dan keindahan bahasa Al-Qur’an.
- Menjaga Kesatuan Aqidah
Dengan pemahaman yang benar, kita dapat menjaga kesatuan akidah dan menghindari perpecahan di kalangan umat Islam.
Metode Imam Suyuthi dalam Menafsirkan Ayat Mutasyabihat
Imam Suyuthi menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan ilmiah dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat. Beberapa prinsip yang ia gunakan adalah:
- Merujuk pada As-Sunnah
Penafsiran ayat mutasyabihat harus selalu merujuk pada hadits-hadits yang shahih untuk mendapatkan pemahaman yang tepat.
- Konteks Historis
Mengetahui konteks historis di mana ayat tersebut diturunkan sangat penting untuk memahami maknanya.
- Konsensus Ulama
Mengacu pada konsensus ulama terdahulu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Al-Qur’an dan hadits.
Contoh-Contoh Ayat Mutasyabihat
Berikut adalah beberapa contoh ayat mutasyabihat dalam Al-Qur’an beserta penjelasan dari Imam Suyuthi:
1. Ayat tentang Wajah Allah
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗۗ …… ٨٨
“Setiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajah-Nya.” (QS. Al-Qasas: 88)
Ayat ini menggunakan istilah “wajah-Nya” yang bisa disalah artikan jika dipahami secara literal. Imam Suyuthi menjelaskan bahwa istilah ini sebaiknya dipahami sebagai metafora untuk menunjukkan keabadian dan kekekalan Allah SWT, bukan menunjukkan bentuk fisik.
2. Ayat tentang Tangan Allah
يَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْۚ
“Tangan Allah di atas tangan mereka.” (QS. Al-Fath: 10)
Ayat ini juga menggunakan istilah yang bisa disalahpahami. Menurut Imam Suyuthi, istilah “tangan” di sini harus dipahami sebagai simbol kekuasaan dan otoritas Allah SWT, bukan sebagai anggota tubuh yang literal.
Hikmah di Balik Ayat Mutasyabihat
Imam Suyuthi dan ulama lainnya menyebutkan beberapa hikmah di balik adanya ayat mutasyabihat dalam Al-Qur’an:
- Menguji Keimanan
Ayat-ayat ini menguji keimanan dan ketundukan hamba kepada Allah SWT. Mereka yang beriman akan menerima ayat-ayat ini dengan penuh kepercayaan.
- Menunjukkan Keterbatasan Akal Manusia
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa akal manusia memiliki keterbatasan dalam memahami hakikat Allah dan alam semesta secara keseluruhan.
- Memotivasi Studi dan Pencarian Ilmu
Keberadaan ayat mutasyabihat memotivasi umat Islam untuk terus mempelajari dan mendalami ilmu agama dengan sungguh-sungguh.
Simpulan
Memahami ayat-ayat mutasyabihat dalam Al-Qur’an adalah tugas penting bagi setiap Muslim yang ingin mendalami tafsir Al-Qur’an. Dengan mengikuti metode dan prinsip yang diajarkan oleh Imam Suyuthi, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan menjaga kesatuan aqidah. Ayat-ayat mutasyabihat mengajarkan kita untuk senantiasa tawakkal kepada Allah dan terus mencari ilmu dengan rendah hati.
Penulis Artikel:
Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Informasi & Pendaftaran Karantina Tahfizh Al-Quran:
www.hafalquransebulan.com
