Mengatasi Keengganan diri untuk Belajar Membaca dan Menghafal Al-Quran

Bismillahirrahmanirrahim. Saudara-saudari yang dirahmati Allah, apakah kita termasuk orang yang merasa enggan atau malas untuk membaca dan menghafal Al-Quran? Apakah kita merasa bahwa membaca dan menghafal Al-Quran itu sulit, membosankan, atau tidak penting? Apakah kita merasa bahwa kita tidak punya waktu, tenaga, atau kemampuan untuk melakukannya?

Jika jawaban salah satu diantara kita ya demikian, maka Anda perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab keengganan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya. Karena membaca dan menghafal Al-Quran itu adalah kewajiban, kebutuhan, dan kebahagiaan bagi setiap muslim.

Membaca dan menghafal Al-Quran adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ

Arab-Latin: Wa laqad yassarnal-qur`āna liż-żikri fa hal mim muddakir.

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17)

Kemudian Al-Quran juga merupakan penawar dan rahmat bagi orang yang beriman. Firman Allah SWT.

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Arab-Latin: Wa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw wa raḥmatul lil-mu`minīna wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā.

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Isra: 82)

Membaca dan menghafal Al-Quran juga adalah kebutuhan bagi setiap muslim, karena Al-Quran adalah sumber ilmu, hikmah, dan bimbingan bagi kehidupan dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:

Al-Quran juga merupakan petunjuk bagi orang yang bertakwa.

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn.

Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)

Kitab Al-Quran meluruskan kembali isi dari kitab-kitab sebelumnya.

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari kitab-kitab dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu…” (QS. Al-Maidah: 48)

Membaca dan menghafal Al-Quran juga adalah kebahagiaan bagi setiap muslim, karena Al-Quran adalah obat bagi hati, cahaya bagi mata, dan syafaat bagi diri. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Barangsiapa yang membaca Al-Quran dan mempelajarinya serta mengamalkannya, maka pada hari kiamat ia akan datang dengan membawa kebaikan sebanyak jumlah huruf-huruf Al-Quran.” (HR. Tirmidzi)

“Bacalah oleh kalian Al-Quran. Karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya.” (HR. Muslim).

Ada banyak keutamaan belajar membaca dan menghafalkan Al-Quran. Apabila kita membaca kembali dalil-dalil keutamaan belajar Al-Quran maka semoga motivasi belajar kembali meningkat.

Lalu apa yang menyebabkan kita enggan atau malas untuk membaca dan menghafal Al-Quran? Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, di antaranya:

  • Kurangnya iman dan takwa kepada Allah SWT.

Ini adalah faktor utama yang membuat kita tidak merasakan pentingnya membaca dan menghafal Al-Quran. Karena jika kita benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, maka kita akan menyadari bahwa Al-Quran adalah firman-Nya yang harus kita dengarkan, bacakan, pahami, hafalkan, dan amalkan.

  • Kurangnya ilmu tentang keutamaan dan manfaat membaca dan menghafal Al-Quran.

Ini adalah faktor kedua yang membuat kita tidak termotivasi untuk membaca dan menghafal Al-Quran. Karena jika kita mengetahui betapa banyak keutamaan dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca dan menghafal Al-Quran, baik di dunia maupun di akhirat, maka kita akan bersemangat untuk melakukannya.

  • Kurangnya keterampilan dan metode yang tepat dalam membaca dan menghafal Al-Quran.

Ini adalah faktor ketiga yang membuat kita merasa kesulitan dan bosan dalam membaca dan menghafal Al-Quran. Karena jika kita tidak memiliki keterampilan dan metode yang tepat, maka kita akan mengalami hambatan, kesalahan, dan kebingungan dalam membaca dan menghafal Al-Quran.

  • Kurangnya lingkungan dan teman yang mendukung dalam membaca dan menghafal Al-Quran.

Ini adalah faktor keempat yang membuat kita tidak memiliki dorongan dan semangat dalam membaca dan menghafal Al-Quran. Karena jika kita tidak memiliki lingkungan dan teman yang mendukung, maka kita akan merasa sendirian, terisolasi, dan tidak termotivasi dalam membaca dan menghafal Al-Quran.

  • Kurangnya waktu, tenaga, dan kemampuan yang sesuai dengan target membaca dan menghafal Al-Quran.

Ini adalah faktor kelima yang membuat kita merasa tidak mampu dan tidak siap untuk membaca dan menghafal Al-Quran. Karena jika kita tidak memiliki waktu, tenaga, dan kemampuan yang sesuai dengan target yang kita inginkan, maka kita akan merasa frustrasi, putus asa, dan menyerah dalam membaca dan menghafal Al-Quran.

Bagaimana cara mengatasi keengganan diri untuk membaca dan menghafal Al-Quran? Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan, di antaranya:

  1. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dengan cara banyak berdzikir, berdoa, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bershalawat, beristighfar, dan memohon ampun kepada Allah SWT. Juga dengan cara banyak membaca buku-buku tentang aqidah, akhlak, sirah, tafsir, hadits, fiqih, dan sejarah Islam.
  2. Meningkatkan ilmu tentang keutamaan dan manfaat membaca dan menghafal Al-Quran dengan cara banyak mendengarkan ceramah-ceramah, kajian-kajian, tausiyah-tausiyah, nasehat-nasehat, dan motivasi-motivasi tentang pentingnya membaca dan menghafal Al-Quran.
  3. Meningkatkan keterampilan dan metode yang tepat dalam membaca dan menghafal Al-Quran dengan cara belajar tajwid, tartil, makhraj, waqaf, ibtida’, mad, qira’ah, talaqqi, muraja’ah, mutaba’ah, musabaqah, dll. Juga dengan cara memilih metode hafalan yang sesuai dengan karakteristik diri kita.
  4. Meningkatkan lingkungan dan teman yang mendukung dalam membaca dan menghafal Al-Quran dengan cara bergabung dengan komunitas-komunitas penghafal Al-Quran di sekitar kita. Juga dengan cara mencari teman-teman yang bisa menjadi guru, sahabat, motivator, atau partner hafalan kita.
  5. Meningkatkan waktu, tenaga, dan kemampuan yang sesuai dengan target membaca dan menghafal Al-Quran dengan cara membuat jadwal hafalan yang realistis dan fleksibel. Juga dengan cara membagi target hafalan menjadi beberapa tahap atau sub-target yang mudah dicapai.

Mari kita tingkatkan kecintaan kita kepada Al-Quran dengan cara membacanya setiap hari minimal satu halaman atau satu ayat. Mari kita tingkatkan keistiqomahan kita dalam menghafal Al-Quran dengan cara melakukannya secara rutin minimal satu baris atau satu kata per hari. Mari kita tingkatkan keikhlasan kita dalam mengamalkan Al-Quran dengan cara menjadikannya sebagai pedoman hidup kita di dunia ini.

Jadwal Karantina Tahfizh Al-Qur'an Nasional Akhir Tahun dan Liburan - hafalquransebulan.com
Jadwal Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional Akhir Tahun dan Liburan

Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada kita semua untuk menjadi orang-orang yang mencintai Al-Quran, menghafalnya dengan baik, mengamalkannya dengan benar, dan mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional Founder

Informasi dan Pendaftaran

www.hafalquransebulan.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *