Menggapai Kebahagiaan, Perspektif Al-Quran dan Hadits

Menggapai Kebahagiaan, Perspektif Al-Quran dan Hadits Nabi

Dalam upaya mencapai kebahagiaan dalam kehidupan ini, Al-Quran dan Hadits memberikan panduan yang berharga. Konsep kebahagiaan dalam Islam mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat, serta pengendalian diri dan keseimbangan dalam hidup. Mari kita telaah kembali tips bahagia yang diinspirasi oleh buku “All You Need is Less” karya Vicki Vrint, dengan memandangnya melalui lensa dalil-dalil Al-Quran dan Hadits. Meskipun sebenarnya di dalam tersebut tidak memuat dalil Al-Quran dan Hadits tetapi ini yang kami tulis untuk versi umat Islam.

Kurangilah Stres yang Tidak Perlu

Al-Quran mengajarkan pentingnya tawakkal (mengandalkan diri sepenuhnya kepada Allah) dan berserah diri kepada-Nya dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam Surah Al-Baqarah (2:286),

Allah berfirman,

“لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا”

(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya).

Oleh karena itu, kita seharusnya tidak terjebak dalam stres yang tidak perlu dan mempercayakan hasil segala upaya kita kepada Allah.

Kurangi Pikiran yang Tidak Perlu

Rasulullah Muhammad ﷺ mengajarkan kita untuk mengendalikan pikiran dan memfokuskan pada yang bermanfaat. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud, beliau bersabda,

“إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ وَفِى قَلْبِهِ”

(Sesungguhnya Allah telah menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Nabi-Nya).

Dengan mengisi pikiran kita dengan zikir, bacaan Al-Quran, dan pemikiran yang baik, kita dapat menjauhkan diri dari pikiran yang tidak perlu yang dapat menyebabkan kegelisahan.

Kurangi Membeli Barang-barang yang Tidak Perlu

Al-Quran mengingatkan kita tentang pentingnya kezuhudan dan kecukupan dalam berkonsumsi. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra’ (17:29),

“وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ”

(Dan janganlah kamu membelanjakan (hartamu) secara boros).

Rasulullah ﷺ juga mendorong umatnya untuk hidup sederhana dan berbagi dengan orang lain. Dengan mengurangi keinginan akan barang-barang yang tidak kita butuhkan, kita dapat menciptakan kepuasan dalam kesederhanaan dan memberikan lebih kepada mereka yang membutuhkan.

Kurangi Makanan yang Tidak Sehat, Seperti Junk Food

Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh sebagai amanah dari Allah. Dalam Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda,

“مَا مَلَأَ آدَمِىٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ”

(Tidak ada wadah yang lebih buruk di dalam tubuh manusia daripada perut yang dipenuhi makanan yang tidak bermanfaat).

Makanan sehat dan bergizi adalah penting untuk menjaga tubuh kita agar kuat dan sehat. Dengan mengurangi konsumsi makanan tidak sehat, kita menjaga amanah yang diberikan Allah kepada kita dan mendorong kesehatan jasmani dan rohani.

Kurangi Teman-teman yang Tidak Perlu

Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya memilih teman dan lingkungan yang baik. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad, beliau bersabda,

“المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل”

(Seseorang itu tergantung pada agama sahabat karibnya. Oleh karena itu, hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan dengan siapa dia berteman).

Islam mengajarkan pentingnya menjauhi teman-teman yang berdampak negatif dan mencari teman-teman yang beriman dan berakhlak baik. Dengan bergaul dengan orang-orang yang menginspirasi kita dalam agama, pengetahuan, dan ketaqwaan, kita dapat mencapai kebahagiaan sejati dan pertumbuhan spiritual.

Kurangi Kekhawatiran yang Tidak Perlu

Al-Quran mengingatkan kita bahwa Allah adalah Al-Muhaymin, Pengawal yang Maha Bijaksana atas segala urusan. Dalam Surah At-Talaq (65:3), Allah berfirman,

“وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ”

(Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya).

Dengan memiliki keyakinan bahwa Allah adalah pengatur segala urusan dan mengendalikan takdir, kita dapat mengurangi kekhawatiran yang tidak perlu dan meningkatkan kepercayaan kita kepada-Nya.

Kurangi Ambisi Anda, Agak Paradoks Memang, tetapi Anda Harus Fokus

Islam mengajarkan kita untuk memiliki ambisi yang sejalan dengan nilai-nilai agama dan memfokuskan usaha kita pada hal-hal yang bermanfaat. Rasulullah ﷺ bersabda,

“إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ”

(Sesungguhnya Allah mencintai apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan suatu amal, maka hendaklah dia melakukannya dengan sempurna).

Dengan mengurangi ambisi yang tidak sehat atau diluar batas ketaatan kepada Allah, kita dapat fokus pada upaya yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Kurangi Permainan, Perbanyak Kenikmatan Hafalan Al-Quran

Menghafal Al-Quran adalah perbuatan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Seorang Al-Hafizh atau Al-Hafizah, sebutan bagi mereka yang berhasil menghafal Al-Quran 30 juz, dijanjikan oleh Allah SWT banyak kebaikan dan kenikmatan, baik di dunia maupun di akhirat.

Namun, untuk mencapai status tersebut, diperlukan ketekunan, kesabaran, dan pengorbanan. Banyak di antara kita yang menghabiskan waktu luang dengan berbagai aktivitas dan permainan, baik itu secara fisik maupun digital. Meskipun tidak sepenuhnya buruk, namun jika berlebihan, hal tersebut dapat mengalihkan kita dari tujuan utama, salah satunya adalah menghafal Al-Quran.

Sebagai langkah awal, kita harus mulai mengurangi waktu bermain dan menggunakan waktu tersebut untuk berinteraksi lebih banyak dengan Al-Quran. Dengan demikian, kita akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang datang dari menghafal Al-Quran.

Dalam Surah Al-Hijr (15:9), Allah berfirman,

“إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ”

(Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjaganya).

Kebahagiaan sejati dalam perspektif Islam melampaui sekadar pencapaian materi dan keduniawian. Dalam mengikuti prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits, kita dapat mengurangi beban yang tidak perlu dan mencapai kebahagiaan yang abadi, baik di dunia maupun di akhirat.

Mari kita sambut kebahagiaan dengan merangkul ajaran agama kita dan menyebarkan salam bahagia kepada semua umat manusia. Mari menggapai kebahagiaan, perspektif Al-Quran dan hadits Nabi, karena ini merupakan warisan kekayaan khazanah umat Islam.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan Pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

WhatsApp +6281312700100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *