Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang berisi wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu keistimewaan Al-Quran adalah kemampuannya untuk mengajak manusia berpikir. DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA., Al-Hafizh sering memberikan tausiyah yang diantara materinya membahas tentang tadabbur Al-Quran.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menghafal Al-Quran dapat mempengaruhi kemampuan berpikir manusia.
Al-Quran dan Ajakan untuk Berpikir
Al-Quran mengandung banyak ayat yang mengajak manusia untuk menggunakan akal dan berpikir. Contohnya, dalam surat Ali Imran ayat 190-191,
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Allah SWT berfirman bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menghargai kecerdasan dan kemampuan berpikir manusia.
Manfaat Menghafal Al-Quran untuk Berpikir
- Surah Al-A’raf ayat 185:
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ
Apakah mereka tidak melihat langit di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tidak ada retak sedikit pun di dalamnya?
Menghafal Al-Quran bukan hanya sebuah ibadah, tetapi juga sebuah latihan mental yang dapat membantu manusia untuk berpikir lebih jernih dan kritis. Berikut beberapa manfaatnya:
Meningkatkan Kemampuan Analisis
Menghafal Al-Quran memungkinkan seseorang untuk lebih memahami ajaran-ajaran Islam, yang pada gilirannya membantu dalam menganalisis berbagai permasalahan dari perspektif Islam.
- Surah Ar-Rad ayat 19:
وَاللَّهُ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Dan Allah menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu setelah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis
Al-Quran banyak mengandung ayat-ayat yang menggunakan logika. Dengan menghafalnya, seseorang akan lebih terlatih dalam berpikir logis.
- Surah Al-Ankabut ayat 20:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Maka tidakkah mereka memperhatikan Al-Qur’an? Kalau sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan dari Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Al-Quran juga mengandung banyak kisah yang dapat merangsang kreativitas. Menghafal Al-Quran memungkinkan seseorang untuk lebih terlatih dalam berpikir kreatif.
Surah Yusuf ayat 111:
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang berakal.
Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, santri tidak hanya diajarkan cara menghafal Al-Quran tetapi juga memahami makna global dari ayat-ayat yang dihafalkan. Ini memungkinkan santri untuk menikmati alur makna dari ayat-ayat yang dihafalkan, sehingga tidak hanya hafalan yang kuat tetapi juga pemahaman yang mendalam.
Pemahaman terhadap Al-Quran tidak diperbolehkan memahaminya secara serampangan, namun harus mengikuti pemahaman sebagaimana Al-Quran tersebut menjelaskan satu ayat dengan ayat lainnya. Apabila tidak terdapat ayat yang menjelaskan hal yang serupa maka Al-Quran dijelaskan oleh hadits. Apabila pada hadits tidak ditemukan penjelasannya maka para ulama akan mencontoh para sahabat Nabi pada saat ayat tersebut diturunkan. Bahkan mempelajari latar belakang mengapa suatu ayat diturunkan. Oleh karena itu, para ulama akan bersepakat dalam suatu pemahaman terhadap ayat Al-Quran. Apabila ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama maka itu menjadi khazanah keilmuan dalam agama Islam.
Metode Yadain Litahfizhil Quran: Visualisasai Tadabbur
Menghafalkan Al-Quran tidak cukup hanya mengandalkan akal pikiran semata meskipun Al-Quran mengajak untuk berpikir tetap tidak boleh meninggalkan kaidah-kaidah tafsir Al-Quran. Karena itu, solusinya di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, untuk tetap dapat memahami tadabbur maka menggunakan Visualisasi Tadabbur pada metode Yadain, yakni dengan memahami makna-makna globalnya saja, atau inti alur cerita dari ayat yang sedang dihafalkan. Dengan cara ini maka santri tidak akan melenceng dari pemahaman yang sebenarnya.
Penutup
Menghafal Al-Quran dan Al-Quran mengajak manusia untuk berpikir adalah dua hal yang saling berkaitan. Dengan menghafal Al-Quran, seseorang akan lebih sering merenungkan dan memahami ayat-ayat Al-Quran, yang pada akhirnya akan membantu dalam berpikir secara kritis.
Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, santri dibekali dengan cara praktis menghafal sekaligus memahami makna global dalam hafalan, sehingga mereka mampu menikmati alur makna dari ayat-ayat yang dihafalkan. Semoga dengan tadabbur Al-Quran kita semua mendapatkan petunjuk dan pertolongan dari Allah Subhanahu Wata’ala, Aamiin.
Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Informasi dan Pendaftaran