Pernahkah Anda melihat unta? Atau setidaknya mengetahui bahwa unta supaya tidak lepas maka harus diikat. Nah.. Perumpamaan yang sangat indah ini disampaikan langsung oleh Rasulullah ﷺ dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضي الله عنهما -: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ، إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ».
“Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sesungguhnya perumpamaan orang yang menghafal Al-Quran itu seperti pemilik unta yang diikat. Jika ia terus menjaganya, maka ia akan dapat mempertahankannya, dan jika ia melepaskannya, maka unta itu akan pergi.'” (HR. Bukhari)
Makna Mendalam dari Perumpamaan Unta
Perumpamaan yang digunakan Rasulullah ﷺ ini mengandung hikmah yang sangat dalam. Unta, sebagai hewan yang dikenal memiliki kekuatan dan kemandirian, tetap memerlukan pengawasan dan ikatan untuk tidak terlepas dari pemiliknya. Begitu pula dengan hafalan Al-Quran, sebaik apapun kualitas hafalan seseorang, tetap membutuhkan muraja’ah (pengulangan) yang konsisten.
Strategi Menjaga Hafalan Al-Quran
1. Muraja’ah Berkala
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
“Dan bacalah Al-Quran dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4)
Pengulangan hafalan secara teratur merupakan kunci utama dalam mempertahankan hafalan. Para ulama menganjurkan untuk tidak membiarkan hafalan tanpa muraja’ah lebih dari 40 hari.
2. Menetapkan Jadwal Khusus
Seperti halnya unta yang memiliki waktu makan dan istirahat yang teratur, hafalan Al-Quran juga membutuhkan jadwal yang konsisten. Idealnya, seorang penghafal Al-Quran memiliki waktu khusus untuk:
- Pagi murojaah/tilawah: minimal 1 juz (30 menit)
- Sore murojaah/tilawah sore: minimal 1 juz (30 menit)
- Tambahan hafalan harian: minimal 1 halaman (30-60 menit)
Sepulang dari karantina tahfizh Al-Quran meluangkan waktu 2-3 jam setiap hari Insyaa Allah terasa lebih ringan, sebab selama proses karantina tahfizh setiap hari para santri terbiasa menghafal Al-Quran dalam 12 jam.
3. Memahami Makna Ayat
Memahami arti dan tafsir ayat akan memperkuat ikatan dengan hafalan, sebagaimana unta yang mengenal pemiliknya. Ini akan membuat hafalan lebih bermakna dan lebih mudah diingat.
Program Karantina Tahfizh: Solusi Tepat Menghafal Al-Quran
Untuk para pembaca yang serius ingin menghafal Al-Quran dengan metode yang teruji, Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional hadir sebagai solusi. Berlokasi di Jl. Caracas-Cibuntu, Caracas, Kec. Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45551, pesantren ini menawarkan program intensif dengan metode Yadain dan Al-Quran Yadain yang terbukti efektif untuk berbagai jenis gaya belajar santri, berbagai usia, profesi dan latar belakang. Keberhasilan menghafalkan Al-Quran bukanlah semata-mata hafal 30 juz kemudian ditinggalkan namun dengan memperoleh ziyadah tersebut maka sudah memiliki bekal untuk kemudian muraja’ah hafalan Al-Quran.
Keunggulan Program:
- Metode Yadain yang sistematis
- Lingkungan yang mendukung
- Pembimbing yang berpengalaman
- Target hafalan yang terukur
- Evaluasi berkala
- Bimbingan 3 jam bisa baca Al-Quran bagi pemula
- Tersedia berbagai level: Tahsin, Tahfizh, Ziyadah, Muraja’ah, dan Mutqin
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi WhatsApp +6281312700100.
Doa Penutup
اللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مَا نَسِينَا، وَعَلِّمْنَا مَا جَهِلْنَا، وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
“Ya Allah, ingatkan kami apa yang kami lupa, ajari kami apa yang tidak kami ketahui, dan karuniakanlah kami kemampuan membacanya di waktu malam dan siang hari, serta jadikanlah ia sebagai hujjah bagi kami, wahai Tuhan semesta alam.”
Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Informasi dan Pendaftaran
www.hafalquransebulan.com
