Meraih Derajat Kenabian Tanpa Diturunkan Wahyu

Pernahkah Anda membayangkan bisa mencapai derajat yang hampir setara dengan kenabian? Ya, ini bukanlah sekadar mimpi kosong. Melalui hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, kita mendapat kabar gembira yang luar biasa tentang kedudukan para penghafal Al-Quran. Tentu saja mengamalkan hadits ini bukan berarti untuk mengaku Nabi melainkan mendapatkan anugerah besar berupa inti ajaran agama Islam yang dibawa oleh para Nabi.

Hadits Tentang Kemuliaan Penghafal Al-Quran

Dalam sebuah riwayat yang agung, Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنِ أَبِي دَاوُدَ , قَالَ: نا أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ: نا ابْنُ وَهْبٍ , قَالَ: أنا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ , عَنْ خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ , عَنْ ثَعْلَبَةَ بْنِ أَبِي الْكَنُودِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ: «⦗٥٦⦘ مَنْ جَمَعَ الْقُرْآنَ فَقَدْ حَمَلَ أَمْرًا عَظِيمًا , لَقَدْ أُدْرِجَتِ النُّبُوَّةُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يُوحَى إِلَيْهِ , فَلَا يَنْبَغِي لِحَامِلِ الْقُرْآنِ أَنْ يَحِدَّ مَعَ مَنْ يَحِدُّ , وَلَا يَجْهَلْ مَعَ مَنْ يَجْهَلُ؛ لِأَنَّ الْقُرْآنَ فِي جَوْفِهِ»

Artinya: “Barangsiapa yang mengumpulkan (menghafal) Al-Qur’an, sungguh ia telah memikul perkara yang agung. Kenabian telah diletakkan di antara kedua pundaknya, hanya saja ia tidak diberi wahyu. Maka tidak sepantasnya bagi penghafal Al-Qur’an untuk bersikap keras seperti orang yang bersikap keras, atau berlaku jahil seperti orang yang jahil; karena Al-Qur’an berada dalam dirinya.”

Lihatlah fokus pada kalimat berikut:

مَنْ جَمَعَ الْقُرْآنَ فَقَدْ حَمَلَ أَمْرًا عَظِيمًا , لَقَدْ أُدْرِجَتِ النُّبُوَّةُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يُوحَى إِلَيْهِ

“Barangsiapa yang mengumpulkan (menghafal) Al-Quran, sungguh ia telah memikul perkara yang agung. Kenabian telah diletakkan di antara kedua pundaknya, hanya saja ia tidak diberi wahyu.”

Mengapa Penghafal Al-Quran Begitu Istimewa?

1. Pembawa Misi Kenabian

Para penghafal Al-Quran adalah pewaris sejati ajaran para nabi. Mereka memikul amanah untuk menjaga dan menyebarkan firman Allah SWT. Allah berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)

2. Derajat Khusus di Surga

Rasulullah SAW bersabda:

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

“Dikatakan kepada shahibul Quran (penghafal Quran): ‘Bacalah dan naiklah, serta tartillah sebagaimana engkau mentartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.'”

Kewajiban Akhlak Penghafal Al-Quran

Efek menghafal Al-Quran diharapkan dapat membekas bagi para penghafalnya. Akhlak yang baik tentu menjadi keharusan. Hadits Abdullah bin Amr tersebut melanjutkan:

فَلَا يَنْبَغِي لِحَامِلِ الْقُرْآنِ أَنْ يَحِدَّ مَعَ مَنْ يَحِدُّ , وَلَا يَجْهَلْ مَعَ مَنْ يَجْهَلُ؛ لِأَنَّ الْقُرْآنَ فِي جَوْفِهِ

“Maka tidak sepantasnya bagi penghafal Al-Quran untuk marah bersama orang yang marah dan berlaku jahil bersama orang yang jahil, karena Al-Quran ada dalam dadanya.”

Langkah Konkret Menuju Hafalan Al-Quran

  1. Niat yang Ikhlas
  2. Konsistensi dalam Menghafal
  3. Bergabung dengan Program Terpercaya
  4. Menciptakan Lingkungan Pendukung
  5. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Bagaimana Cara Menjadi Penghafal Al-Quran?

1. Metode Yadain: Revolusi Cara Menghafal

Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional telah mengembangkan Metode Yadain yang terbukti efektif membantu ribuan santri menghafal Al-Quran dalam waktu singkat. Metode ini menggabungkan:

  • Teknik visualisasi
  • Sistem pengulangan terstruktur
  • Pendampingan intensif
  • Lingkungan yang mendukung

2. Program Karantina 1 Bulan dan Mutqin 3 Bulan

Bayangkan bisa menghafal Al-Quran dalam 30 hari! Program karantina di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional menawarkan:

  • Bimbingan 12 jam setiap harinya selama program yang dipilih
  • Lingkungan kondusif dan suportif terhadap proses belajar mengajar
  • Metode teruji dan telah meluluskan ribuan penghafal Al-Quran
  • Jadwal terstruktur sehingga pencapaian lebih optimal dan akseleratif
  • Evaluasi berkala dan dilakukan penanganan khusus bagi setiap santri

Selain program tersebut juga tersedia program pendek pekanan misalnya 1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu.

Doa Penutup

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْقُرْآنِ وَخَاصَّتِكَ، اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا حِفْظَ كِتَابِكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَتْلُوهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ، وَيَعْمَلُ بِمَا فِيهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ

“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ahlul Quran dan orang-orang yang Engkau khususkan. Ya Allah, karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk menghafal kitab-Mu, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan, serta mengamalkan isinya di waktu malam dan di penghujung siang.”


Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

Informasi dan Pendaftaran:
www.hafalquransebulan.com
WhatsApp +6281312700100

author avatar
Yadi Iryadi, S.Pd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *