Saya, Sharifah binti Abdullah, berasal dari Penang, Malaysia, dan saat ini berusia 47 tahun. Saya berbagi pengalaman perjalanan spiritual saya di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, dengan tujuan untuk melengkapi Hafazan 30 Juz serta memperdalam tafsir dan maknanya.
Sejak awal, saya merasa sangat bersyukur dan bahagia berada di sini. Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional adalah tempat yang penuh dengan siswa dan guru yang berdedikasi.
Semua orang di sini memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari Al-Qur’an dan meningkatkan pemahaman mereka terhadapnya. Semua suasana di sini memancarkan kehangatan dan kasih sayang, membuat saya merasa seperti berada di keluarga besar.
Salah satu tujuan utama saya datang ke sini adalah untuk melengkapi Khataman 30 Juz. Khataman adalah proses menghafal seluruh Al-Qur’an, yang merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dihormati dalam agama Islam.
Melalui proses ini, kita dapat menghafal dan memahami setiap ayat Al-Qur’an, sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selama berada di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, saya telah mengalami banyak perubahan yang luar biasa dalam diri saya. Proses menghafal Al-Qur’an membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan disiplin yang tinggi.
Saya belajar untuk fokus dan mengatur waktu dengan baik agar dapat mencapai target hafalan yang ditetapkan. Dalam proses ini, saya juga belajar untuk mengendalikan emosi dan mengatasi rasa putus asa ketika menghadapi kesulitan.
Selain melengkapi Hafazan 30 Juz, saya juga memperdalam pemahaman saya tentang tafsir dan makna Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam, dan memahami maknanya adalah kunci untuk mengambil pelajaran dan petunjuk hidup dari-Nya.
Selama berada di sini, saya juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga, karena saya dapat belajar dari pengalaman dan pandangan mereka. Saya juga dapat berbagi pengetahuan saya dengan mereka, sehingga kita saling memperkaya.
Dalam perjalanan spiritual saya di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, saya merasa terangkat dan diberkahi. Saya merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah yang saya ambil. Saya merasa lebih tenang dan penuh rasa syukur dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Saya berharap dapat membawa pulang peraturan dan pengalaman yang saya dapatkan di sini, dan mengembangkannya lebih lanjut di Malaysia. Saya ingin berkontribusi dalam membangun komunitas yang lebih sadar akan pentingnya menghafal dan memahami Al-Qur’an.
Saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman saya dengan orang lain, sehingga mereka juga dapat meraih pencerahan melalui hafazan 30 Juz.
Dalam kesimpulan, perjalanan spiritual saya di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional telah memberikan banyak manfaat dan pencerahan dalam hidup saya. Saya merasa terhormat dan berterima kasih atas kesempatan ini.
Saya berharap dapat terus mengembangkan diri saya dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman saya dengan orang lain. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi perjalanan spiritual kita semua. Amin.