Metode Efektif Menghafal Al-Quran 30 Juz dalam Sebulan

Cara Cepat Menghafal Al-Quran Sebulan 30 Juz sudah bukan rahasia lagi. Saat ini sudah sering kita dengar di media internet bahwa ada orang yang mampu menghafal Al-Quran dalam hitungan beberapa pekan saja. Agar tidak salah paham maka perlu kiranya penulis menyampaikan bahwa cara cepat menghafal Al-Quran sebulan 30 juz bukan berarti setelah khatam kemudian selesai dari muraja’ah. Justru tujuan dari menghafalkan cepat yaitu agar semakin mudah dan rajin dalam melakukan muraja’ah.

Menghafal Al-Quran cepat bukan hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak. Syarat utama cepat menghafal Al-Quran yaitu kemampuan membaca Al-Quran sesuai kaidah tajwid. Apabila bacaan Al-Quran sudah lancar, benar, dan mampu menikmati alur terjemahan maka akan semakin dimudahkan dalam proses menghafal Al-Quran.

Kesulitan menghafal Al-Quran umumnya karena keterbatasan kemampuan membaca Al-Quran. Selain itu di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional sudah merumuskan bagaimana agar para peserta mampu menghafal Al-Quran dengan sistem akselerasi.

Berikut ini merupakan komponen yang menjadi racikan inti cara cepat menghafal Al-Quran sebulan 30 juz:

  1. Disiplin mengikuti program karantina tahfizh Al-Quran.
  2. Menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
  3. Kemampuan membaca Al-Quran sesuai kaidah tajwid.
  4. Mempraktikkan metode sesuai standar karantina tahfizh Al-Quran: Metode Yadain Litahfizhil Quran menggunakan Al-Quran Yadain.

Menghafal Al-Quran menjadi mudah manakala keempat hal tersebut dilakukan secara maksimal. Hambatan yang umumnya muncul yaitu perbedaan kemampuan bacaan Al-Quran.

Sebelum memutuskan untuk menghafal Al-Quran di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional hendaknya calon peserta menyiapkan beberapa persiapan sebagai berikut.

Karantina Tahfizh Al-Quran 2024
Karantina Tahfizh Al-Quran 2024

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

سورة البينة: الآية ٥

Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar) (QS. Al-Bayyinah: 5).

Mengikhlaskan niat menghafal

Semua amalan ibadah harus dilandasi dengan keikhlasan. Tanpa ikhlas maka ibadah apa pun akan sia-sia saja. Allah berfirman:

Selain itu, keikhlasan dalam menghafal Al-Quran dapat meningkatkan kecerdasan spiritual sehingga pada proses menghafal Al-Quran akan terasa nyaman. Apabila menghafal Al-Quran kurang ikhlas maka akan muncul ketergesaan, tidak sabar, mudah putus asa, merasa bingung saat ayat yang dihafalkan tidak kunjung hafal.

Menghafal Al-Quran merupakan ciri dari orang yang diberikan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman:

بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

سورة العنكبوت: الآية ٤٩

Artinya: “Bahkan, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu,” (QS Al-Ankabut: 49).

Selalu Diperdengarkan Alquran

Ada pengalaman unik di karantina tahfizh, beberapa peserta dicurigai sudah pernah khatam hafalan Al-Quran 30 juz sebab mampu menghafal Al-Quran dengan cepat. Padahal ia sama sekali belum pernah menghafal Al-Quran. Hanya saja setiap hari dia sering mendengar suara murattal Al-Quran sehingga pada saat ayat-ayat tersebut dihafalkan sudah tidak asing lagi dalam ingatan.

Saat ini banyak aplikasi Al-Quran digital yang bisa memunculkan suara sekaligus tulisan sehingga ini bisa menjadi salah satu cara cepat menghafal Al-Quran.

Suara bacaan Al-Quran akan sangat efektif kalau disertai dengan berusaha menyimak dan mengikutinya dalam hati. Namun apabila belum mampu maka cukup dengarkan saja dengan menyimak nada suara murattalnya. Terlebih apabila saat menyimak tersebut memahami alur maknanya maka itu nilai plus berikutnya. Minimal memperdengarkan suara Al-Quran tanpa memahami pun sudah merupakan suatu kebaikan.

Anak-anak yang mendengarkan suara bacaan orang tuanya tentu akan lebih bernilai lagi. Akan menjadi pahala jariyah untuk orang tuanya.

Saat ini di Youtube banyak video kartun tontonan anak-anak dengan suara murattal Al-Quran. Bisa dicari dengan kata kunci kartun murattal Al-Quran. Biasanya anak-anak akan fokus pada film kartun yang ia tonton tetapi pendengaran mereka akan akrab dengan suara bacaan Al-Quran.

Bahkan anak yang masih berada di dalam kandungan pun dapat mendengarkan suara-suara yang ada di sekitarnya. Bunyikanlah bacaan Al-Quran karena mendengarkan Al-Quran sebagai salah satu cara mengakrabkan diri dengan hafalan yang nantinya akan dihafalkan. menghafal sendiri, selalu memotivasi agar semangat selalu terjaga. Waktu menghafal 3-4 kali per hari.

Orang tua yang hafal Al-Quran tentu akan memprioritaskan anak-anaknya untuk menghafal Al-Quran. Orang tua yang belum sempat menghafalkan Al-Quran dapat belajar di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional yang membuka pembelajaran tahfidz Al-Quran untuk semua usia.

Informasi dan Pendaftaran Karantina Tahfizh Al-Quran Angkatan ke- 88 bulan Oktober 2024
Informasi dan Pendaftaran Karantina Tahfizh Al-Quran Angkatan ke- 88 bulan Oktober 2024

Menggunakan Metode yang Menarik

Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Ada anak pendiam, ada anak yang suka gerakan berlarian dan sebagainya. Peran guru tahfizh Al-Quran harus mampu mengimbangi karakteristik anak didik.

Cara-cara menghafal Al-Quran dapat disesuaikan dengan tingkat usia. Anak-anak lebih menyukai pengulangan bacaan Al-Quran dengan nada yang sederhana. Sementara orang dewasa lebih menyukai hafalan Al-Quran disertai tadabbur terjemah.

Cara yang unik menghafal Al-Quran misalnya dengan menempelkan potongan ayat Alquran di dinding yang dapat dibaca dan dilihat oleh anak.

Bijaksana saat Mengajarkan Alquran

Semua orang tua muslim pasti menginginkan anaknya hafal Al-Quran. Tidak jarang orang tua memasukkan anaknya ke Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional. Harapan orang tua agar anaknya bisa hafal Al-Quran 30 juz dalam waktu sebulan. Bisa saja anak tersebut mencapai target hafalan Al-Quran 30 juz apabila syarat dan ketentuanya terpenuhi. Namun apabila dipaksakan tanpa adanya keteladanan dalam menghafal Al-Quran tentu ini kurang bijaksana.

Oleh karena itu, tidak jarang orang tua ikut menghafal Al-Quran di sini dengan tujuan awalnya untuk mendampingi anaknya. Namun kemudian orang tuanya pun dimampukan oleh Allah untuk menghafal Al-Quran beberapa juz dalam waktu sebulan.

Terus Menerus atau Istikamah

Menghafal Al-Quran sebulan 30 juz dianggap sebagai cara cepat menghafal Al-Quran. Cara cepat tidaklah berarti manakala tidak istikamah dalam muraja’ah. Tujuan dari menghafal Al-Quran cepat yaitu agar segera melakukan muraja’ah hafalan Al-Quran. Agar istikamah maka harus memahami keutamaan menghafal Al-Quran melalui hadits-hadits. Salah satunya dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ ، وَمَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهْوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ ، فَلَهُ أَجْرَانِ

Artinya: “Orang yang membaca dan menghafal Alquran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca Alquran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala,” (HR Bukhari).

Talqin atau Tasmi’

Ini merupakan metode malaikat Jibril saat mewahyukan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Talqin dapat disimulasikan dengan cara seorang ustadz membacakan ayat Al Quran untuk diikuti oleh para muridnya. Selain didengarkan, juga bacaan harus dikoreksi apabila terjadi kesalahan saat menjalankan tasmi’ dari para muridnya.

Apabila tidak ada ustadz yang dapat membacakan Alquran, maka sebagai alternatif dapat mendengarkan dari rekaman kemudian dikoreksi sendiri. Akan tetapi, tentu lebih efektif manakala ada ustadz yang kemampuan mengoreksinya bisa lebih teliti.

Memahami ayat yang dihafalkan

Tafahhum artinya memahami maksud dari bacaan yang akan dihafal. Diharapkan dengan memahami artinya, seseorang akan lebih cepat untuk menghafalkannya. Alur makna dari bacaan Al-Quran akan menjadi kelanjutan pada ayat-ayat berikutnya. Apabila terjadi lompat ayat maka ayat tersebut dapat dideteksi letak kesalahan hafalannya.

Tikrar atau Pengulangan Proses Menghafal

Tikrar berarti mengulang-ulangi bacaaan hingga hafal. Pengulangan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Bacaan ayat pertama diulang hingga 10 – 20 kali hingga hafal

Lalu baca ayat kedua sebanyak 10 – 20 kali hingga hafal

Baca ayat pertama + kedua sebanyak 10 – 20 kali hingga hafal

Lalu baca ayat ketiga sebanyak 10 – 20 kali hingga hafal

Kembali baca ayat pertama + kedua + ketiga sebanyak 10 – 20 kali hingga hafal dan seterusnya.

Muraja’ah Hafalan yang Pernah Dihafalkan

Setelah hafal, ulangi kembali bacaan tersebut. Inilah yang dimaksud dengan muraja’ah. Ini merupakan sesuatu yang sangat penting, karena muraja’ah inilah yang akan melekatkan hafalan secara lebih kuat ke dalam benak anak. Selain membaca alquran cara menghafal agar cepat lancar adalah dengan:

  1. Mendengarkan Rekaman: Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari yang merdu dan jelas dapat membantu mempermudah hafalan dan menyimpan memory dalam bentuk suara.
  2. Pengulangan: Mengulang ayat-ayat yang ingin dihafal secara berulang-ulang. Biasanya, lebih mudah jika diulang setelah shalat atau dalam waktu-waktu tertentu setiap hari. Setiap orang memiliki waktu produktif yang berbeda-beda, namun di karantina tahfizh kita kondisikan sedemikian rupa sehingga Insyaa Allah lebih optimal.
  3. Menghafal dengan Teman dan atau Guru: Menghafal bersama teman atau kelompok dapat saling memotivasi dan memperkuat hafalan.
  4. Menggunakan Metode Chunking: Memecah ayat-ayat menjadi bagian-bagian kecil (chunk) yang lebih mudah diingat, kemudian menggabungkannya secara bertahap. Misalnya dalam satu halaman dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 5 baris x 3. Adapun setiap barisnya dapat dipotong menjadi 4 bagian, 3 bagian, 2 baagian maupun satu bagian sehingga hafalan bisa dilanjutkan pada baris berikutnya setelah baris pertama lancar.
  5. Pahami Makna: Memahami arti dan makna dari ayat yang dihafal dapat membantu mengingatnya lebih dalam. Ini bukanlah tambahan beban, justru menghafal Al-Quran dengan tadabbur terjemah akan membantu santri dalam menyambungkan ayat demi ayat. Memahami makna juga esensi dari kegiatan menghafal Al-Quran yaitu supaya pesan nasihat dari Allah SWT dalam Al-Quran dapat sampai kepada pembacanya.
  6. Membaca dengan Tartil: Membaca Al-Qur’an dengan tartil (perlahan dan jelas) tidak hanya membantu membiasakan lidah, tetapi juga mempermudah hafalan. Ada tiga tingkatan yaitu lambat (tempo tahqiq), pertengahan (tempo tadwir), dan bacaan cepat (tempo hadr). Adapun ketiganya merupakan bacaan Al-Quran yang tartil.
  7. Membuat Jadwal Hafalan: Menetapkan jadwal rutin untuk menghafal dapat membantu disiplin dan konsistensi. Tidak peduli seberapa banyak halaman yang dapat dihafalkan dan dilancarkan asalkan ada target durasi maka patuhilah jadwal-jadwal menghafal Al-Quran tersebut. Konsistensi merupakan kuncinya. Jika istiqamah ini dianggap sulit maka lakukan saja semampunya misalnya 40 hari berturut-turut dan apabila gagal maka mulai lagi dari hitungan 1. Adapun jika dalam 1 tahun kemudian bisa bolos beberapa hari saja misalnya bolos 20 hari karena ada aktivitas lain maka itu pun sudah tercukupi sebagai konsisten.
  8. Menulis Ayat: Menulis ayat yang ingin dihafal bisa membantu mengingat karena melibatkan lebih banyak indera. Hafalan Al-Quran akan menjadi lebih optimal manakala seluruh fungsi indera difokuskan pada pembelajaran Al-Quran.
  9. Menggunakan Teknik Visual: Mengaitkan ayat dengan gambar atau visual tertentu dapat membantu memperkuat ingatan. Melihat bentuk tulisan dalam “Al-Quran Virtual” merupakan teknik visual yang dapat dilakukan oleh orang yang dapat melihat. Bahkan tuna netra pun sebenarnya mampu melihat tulisan tersebut di dalam pikiran mereka.
  10. Berdoa: Memohon kepada Allah untuk mempermudah proses hafalan, karena niat dan doa sangat berpengaruh dalam kebolehan menghafal.

Dengan kombinasi metode tersebut, proses menghafal Al-Qur’an dapat menjadi lebih cepat dan lancar. Itulah cara cepat menghafal Al-Quran sebulan 30 juz dan pemeliharaan muraja’ah pasca program karantina. Sehingga motto kami yaitu khatamkan secepatnya dalam waktu sebulan kemudian murja’ah seumur hidup. Pelatihan apa pun untuk penguasaan lebih lanjut tentu harus melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan.

Program karantina tahfizh Al-Quran ini merupakan awal proses tersebut. Alumni yang sering mengkhatamkan hafalan Al-Quran akan membantu menjaga eksistensi Al-Quran. Semoga Al-Quran menjadikannya sebagai pedoman hidup dan ibadah dalam setiap bacaanya.

Semoga Allah berkahi kita semua dengan Al-Quran. Allahummarhamna bil Quran. Aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd.

Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran

Informasi dan Pendaftaran

www.hafalquransebulan.com
WA. 081312700100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *