Metode Merawat Hafalan Al-Quran

Merawat Hafalan Al-Quran

Sebagian orang berpendapat bahwa menghafal Al-Quran mudah sedangkan muraja’ah dianggap sulit. Hal ini merupakan mindset yang perlu diubah. Sebab mindset dapat berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

Cara mengubah perilaku harus diubah terlebih dahulu settingan pikirannya sehingga seseorang dapat menjalankan perilaku sesuai dengan settingan yang ia kehendaki, atas izin Allah.

Walaupun menghafal Al-Quran sudah mendapatkan jaminan kemudahan, mempelajari, memahami, menghafalkan dan mengamalkannya sudah dijamin mudah. Akan tetapi, jika orang tersebut menolak kemudahan maka tentu hasilnya menjadi tidak mudah.

Oleh karena itu, meluruskan kembali pandangan yang meperdayakan agar dapat lebih memberdayakan akan menjadi tugas kita bersama. Entah itu sebagai guru maupun sebagai santri penghafal Al-Quran.

Ibaratkan membangun sebuah bangunan tentu memerlukan upaya yang lebih besar. Adapun merawat bagungan tersebut memerlukan sikap yang konsisten atau terus menerus. Terus menerus dalam bahasa agama disebut dengan istiqomah. Apabila istilah istiqomah dirasakan sulit maka kita gunakan istilah rutinitas saja.

Rutinitas seorang pelajar adalah belajar. Rutinitas seorang atlet adalah berlatih. Rutinitas seorang pedagang adalah berjualan. Adapun rutinitas penghafal Al-Quran tentu menghafal dan merawat hafalan Al-Qur’an agar senantiasa lancar.

Menghafal Al-Quran harus dirawat sebagaimana unta yang diikat harus tetap berada pada ikatannya. Apabila ikatannya kendur maka pemilik atau penjaganya harus senantiasa memeriksa secara berkala.

Mengenai mudah lepasnya hafalan Al-Quran sebagaimana diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan kepada penghafal Al-Qur’an agar selalu menjaga dan memelihara hafalan Al-Quran, sebab diumpamakan bahwa hafalan itu lebih cepat hilangnya daripada unta yang diikat. Rasulullah bersabda:

   تَعَاهَدُوا القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنَ الإِبِلِ فِي عُقُلِهَا  

Artinya: “Jagalah (hafalan) Al-Qur’an itu, maka demi Dzat, jiwaku di kekuasaaNya, sungguh ia (Al-Qur’an) lebih cepat lepasnya daripada unta dari ikatannya”.(Imam Bukhari, Shahih Bukhari [Beirut: Dar Thauq al-Najah], tt, juz VI, hal 193. hadits nomor 5033).

Lepasnya hafalan Al-Quran disebabkan karena kurangnya penjagaan dan perhatian penghafalnya. Hendaknya penghafal Al-Quran menjaga hafalan Al-Quran dengan senantiasa membacanya dan mempelajari segala hal yang berkaitan dengan ayat-ayat yang dihafalkan.

Merawat Hafalan Al-Quran

Lupa hafalan Al-Quran tidaklah berdosa apabila setiap hari rutin membaca hafalan tersebut. Namun apabila setelah dimuraja’ah rutin ternyata masih lupa juga maka penghafal Al-Quran tersebut akan mendapatkan pahala dari banyaknya bacaan Al-Quran yang dibacanya.

Berikut ini, Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto dalam buku “Cara Gampang Menghafal Al-Quran” menuliskan beberapa metode merawat hafalan Al-Quran:

Merawat Hafalan Al-Quran dengan Mengulang dalam bacaan Shalat

Penghafal Al-Quran hendaknya menyiapkan hafalan Al-Quran untuk dibaca pada saat shalat fardhu maupun shalat sunnah. Terlebih pada saat shalat tahajud memiliki keleluasaan waktu muraja’ah. Adapun pada saat menjadi imam shalat maka harus memperhatikan pula kenyamanan makmum yang ikut dalam shalat.

Hafalan Al-Quran yang terlupakan saat shalat dapat diperbaiki oleh makmum yang juga penghafal Al-Quran. Apabila tidak ada yang mengoreksi maka dapat melanjutkan pada ayat kelanjutannya dan setelah shalat dapat mengecek kembali untuk mengoreksi hafalan Al-Quran.

Menulis ayat-ayat hafalan Al-Quran

Menuliskan kembali ayat-ayat Al-Quran berdasarkan hafalan yang telah dikuasai maka akan menguatkan ketetapan hafalan Al-Quran tersebut. Hafalan Al-Quran pada saat dibaca maka akan terbayang bentuk tulisannya sehingga lebih fokus dan memudahkan koreksi pada saat terjadi kesalahan dalam hafalan.

Mengulang bacaan hafalan Al-Quran secara bersama-sama

Mengulang bacaan hafalan Al-Quran secara bersama-sama dapat dilakukan pada ayat yang sudah sama-sama dihafalkan. Adakalanya satu ayat tidak lancar kemudian menjadi lancar karena bacaan dilakukan secara bersama-sama. Apabila dilakukan secara rutin maka hafalan Al-Quran yang tadinya tidak lancar tersebut dapat menjadi lebih lancar.

Mengulang hafalan Al-Quran dengan tasmi’ atau disimak orang lain

Memperdengarkan bacaan hafalan Al-Quran dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: hafalan Al-Quran disimak oleh guru; hafalan Al-Quran disimak oleh teman; hafalan Al-Quran disimak oleh teman satu kelas atau bahkan satu majelis di masjid. Hafalan Al-Quran yang mampu ditasmi’ dengan baik maka itu menandakan bahwa hafalan Al-Quran sudah melekat dengan baik.

Mengulang hafalan Al-Quran dengan Maqra’ah dalam Halaqah

Biasanya dilakukan dalam sekumpulan halaqah, seperti beberapa orang duduk dalam bentuk melingkar dan bacaan Al-Quran secara bergiliran berdasarkan maqra/target bacaan hafalan yang sudah ditentukan masing-masing atau secara dadakan.

Membaca hafalan sebelum tidur

Waktu terbaik untuk mengulang hafalan Al-Quran yaitu durasi 45 menit sebelum tidur. Waktu ini efektif dan produktif untuk pengulangan hafalan Al-Quran.

  1. Mengulang dan memperhatikan hafalan ayat yang mirip

Hafalan ayat yang mirip atau sama seringkali dianggap sebagai kendala dalam hafalan Al-Quran. Padahal kemudahan menghafal Al-Quran berasal dari banyaknya kosakata yang mirip atau sama. Dengan catatan bahwa ayat yang memiliki kesamaan tersebut diperhatikan secara seksama perbedaan-perbedaan kelanjutannya.

Mengulang hafalan dengan MP3 atau Al-Quran Digital

Kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan untuk melancarkan hafalan Al-Quran. Sebagaimana penggunaan MP3 dan Al-Quran Digital entah itu di gawai atau pun player dapat digunakan untuk menghafal hafalan baru dan merawat hafalan yang sudah pernah dihafalkan.

Menjadikan Hafalan Al-Quran sebagai Wirid

Hafalan Al-Quran dapat dijadikan sebagai wirid pasca shalat berjamaah. Misalnya setiap ba’da shalat membaca hafalan Al-Quran juz 1, juz 2 dan seterusnya yang penting rutin dan disiplin maka dapat memelihara hafalan Al-Quran dalam jangka panjang.

  1. Mengulang hafalan Al-Quran dalam berbagai kesempatan

Sesibuk apa pun pasti ada waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk hafalan Al-Quran. Misalnya di kendaraan, di bis, kereta api, bandara, atau pada saat istirahat di kantor. Asalkan ada kemauan dan komitmen ingin menghafal Al-Quran maka pasti dapat meluangkan hafalan Al-Quran untuk kebahagiaan jangka panjang.

Menghafalkan Al-Quran dan merawat hafalan Al-Quran merupakan aktivitas para penghafal Al-Quran. Apabila diibaratkan kita sudah membangun bangunan rumah yang kokoh kemudian finishingnya baik dan kita memiliki tugas untuk senantiasa merawat rumah tersebut agar senantiasa bersih, rapi, tidak rusak atau tidak terjadi kehilangan, kemalingan misalnya maka kita dapat lakukan dengan cara Metode Merawat Hafalan Al-Quran sebagaimana merawat rumah tempat kita tinggal.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Registrasi 081312700100
www.hafalquransebulan.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *