Penanganan Terapi Kesulitan Menghafal Al-Quran

Penanganan Terapi Kesulitan Menghafal Al-Qur’an.

Sebenarnya dengan pendekatan ibadah didasari dengan Aqidah yang benar, itu sudah cukup untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan manusia. Tetapi mengapa masih diperlukan coaching, konseling, hipnoterapi, penanganan psikologis?…

Keadaan keimanan setiap orang berbeda-beda, begitu pula pemahaman keilmuan tentang Aqidah tidak setiap orang memiliki intensitas yang sama untuk mempelajarinya.

Karena itu, keluhan psikologis seperti stres, cemas, gelisah, trauma, frustrasi, putus asa, psikosomatik dan sebagainya, itu adalah hal yang wajar menimpa setiap orang walaupun beragama Islam. Padahal obatnya adalah keimanan dan ketakwaan. Itu saja, bahkan membaca Al-Quran merupakan salah satu obat hati yang paling manjur.

Saat penanganan kesulitan menghafal Al-Quran di karantina tahfizh, paling dominan yaitu gangguan kesehatan mindset. Mindset ini merupakan setingan pikiran tentang apa yang ia yakni dan ia jalankan atas keyakinannya.

Seorang penghafal Al-Quran dengan mindset, “Menghafal Al-Quran susah dan muraja’ahnya lebih susah”. Berbekal mindset ini bahkan menghafal 2 baris pun perlu waktu 2 jam untuk menghafalkannya dan ketika diulang tetap tidak bisa. Apa yang terjadi?.. Yang disalahkan adalah metodenya, sistemnya, padahal letak yang harus diperbaiki adalah mental atau mindsetnya.

Menghafalkan Al-Quran dalam keadaan stres dengan target hafalan, cemas karena teman lainnya bisa sedangkan dia tidak bisa, gelisah khawatir ditanya orang tua, trauma pengalaman menghafal di masa lalu, frustrasi dengan apa yang sedang dihadapi, putus asa dengan segala upaya, psikosomatik berupa sakit maag dan kepala pusing akibat beban pikiran dan sebagainya, itu adalah hal yang wajar menimpa seseorang walaupun beragama Islam.

Solusinya adalah perbaiki mindsetnya, perbaiki kata-kata yang diucapkan di pikiran dan perasaannya. Perbaiki kata-kata komunikasi dengan teman-temannya. Perbaiki pola-pola bahasa yang menghambat pencapaian pengembangan dirinya. Serta perbaiki pola komunikasi dengan Allah Subhanahu Wata’ala melalui doa dan prasangka.

Ada banyak teknik terapi diantaranya EFT, SEFT, Hipnoterapi, Reframing NLP (Neuro Linguistic Programming) dan coaching ngobrol santai dengan pola bahasa teraputik.

Alhamdulillah, teknik ini sebenarnya adalah upaya perbaikan komunikasi pikiran sadar dan bawah sadar untuk menggiring supaya para peserta karantina tahfizh bisa kembali pada niatan menghafal Al-Quran yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Niat yang benar dan keyakinan atas keimanan bahwa Al-Quran ini dimudahkan oleh Allah bagi siapa pun yang mau mempelajarinya.

Penanganan terapi kesulitan menghafal Al-Qur’an dilakukan supaya jangan sampai ditanggung oleh para peserta karantina tahfizh. Perlu adanya upaya khusus dari pembimbing untuk mampu menghadirkan solusi agar setiap orang mampu mencapai akselerasi sesuai dengan level belajarnya masing-masing.

Informasi dan Pendaftaran

www.hafalquransebulan.com/daftar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *