Rahasia Mengejar Mimpi: Menghafal Al-Quran 30 Juz dalam Sebulan di Pondok Pesantren Ajaib Ini!

Pada perjalanan spiritual seorang Muslim, menghafal Al-Quran adalah pencapaian mulia yang diimpikan banyak. Namun, menghafal Al-Quran bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan dedikasi serta bimbingan yang kuat. Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional adalah salah satu tempat di mana para pemula dapat belajar dan menghafal Al-Quran dengan cara yang cepat dan efektif. Dipimpin oleh KH. Ma’mun Al-Qurthuby, M.Pd., Al-Hafizh, dan dibimbing oleh penasihat DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA., Al-Hafizh, pesantren ini telah mencetak banyak penghafal Al-Quran dalam waktu singkat, lebih dari 13.000 alumni telah belajar di pesantren ini bahkan diantaranya dengan program percepatan menghafal Al-Quran dalam sebulan berhasil 30 juz. Adapun santri yang belum 30 juz dalam waktu sebulan karena masih menempuh level tahsin yakni perbaikan bacaan Al-Quran sebelum melanjutkan pada proses tahfizh Al-Quran.

Mengenal Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional adalah lembaga pendidikan Islam yang mengkhususkan diri dalam menghafal Al-Quran dengan cepat dan efektif. Metode Yadain Litahfizhil Quran dan Al-Quran Yadain merupakan media inti pembelajaran di pesantren ini. Lokasi pesantren terletak di tempat yang tenang di kaki gunung Ciremai, namun mudah diakses dengan kendaraan umum. Suasana penuh kondusif untuk menghafal Al-Quran, pesantren ini telah menjadi tujuan utama bagi individu yang ingin meraih keistimewaan menghafal Al-Quran.

Menghafal Al-Quran dengan Program Percepatan

Salah satu hal yang menjadikan Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional istimewa adalah program percepatan. Di bawah bimbingan yang cermat dari KH. Ma’mun Al-Qurthuby, M.Pd., Al-Hafizh dan penasihat seorang ulama besar DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA., pesantren ini telah mengembangkan sistem pendidikan tahfizh yang efektif.

Lokasi Karantina: Jl. Baru Obyek Wisata Cibulan Rt. 17 Rw. 04 Maniskidul Jalaksana, Kuningan Jawa barat 45554 Costumer Service : 081 312 700 100

Program-program yang ditawarkan:

  1. Karantina Tahfizh Program Hafal Quran Sebulan (35 hari) target 30 Juz
  2. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 4 Pekan target 20 Juz
  3. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 3 Pekan target 15 Juz
  4. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 2 Pekan target 10 Juz
  5. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 1 Pekan target 5 Juz
  6. Karantina Tahfizh Al-Quran Program 2 Hari target 1 Juz
  7. Karantina Tahfizh Al-Quran Program Mutqin (3 Bulan) target 30 Juz

Berkat program ini, alhamdulillah bersyukur pada Allah, telah banyak santri yang berhasil menghafal seluruh Al-Quran dalam waktu sebulan, mencapai pencapaian yang mungkin sebelumnya mereka anggap mustahil.

1. Diagnosis Kesalahan Bacaan

Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional, proses menghafal Al-Quran dimulai dengan diagnosis kesalahan bacaan. Para santri akan memastikan bahwa bacaan mereka sudah benar dan jelas sebelum melangkah ke tahap menghafal. Biasanya tidak semua huruf atau hukum tajwid salah semua. Biasanya hanya benar sebagian dan salah sebagian. Karena itu, diagnosis merupakan proses awal untuk mengetahui kemampuan awal santri dalam membaca Al-Quran. Setelah itu diketahui akan akan memudahkan untuk fokus perbaikan bacaan.

2. Perbaiki Bacaan

Sebelum melangkah ke tahap menghafal, penting bagi para santri untuk memastikan bahwa bacaan mereka sudah benar dan jelas. KH. Ma’mun Al-Qurthuby dan timnya mengarahkan mereka untuk memperbaiki bacaan Al-Quran. Ini adalah langkah penting untuk memastikan hafalan yang baik. Bacaan yang benar bukan hanya meningkatkan kualitas hafalan, tetapi juga menghindari kesalahan.

Program ini tidak membebani santri dengan teknik-teknik yang kompleks, melainkan mengajarkan mereka untuk memulai dari hal-hal sederhana, seperti membaca per halaman dihadapan muhaffizh untuk dikoreksi dan memperdengarkan contoh bacaan tahsin tilawah Al-Quran dalam tempo tahqiq, tadwir, dan hadr.

Hal ini perlu dilakukan supaya peserta mampu menghafal Al-Quran dengan bacaan yang tepat. Akan tetapi, bagi peserta yang sudah mahir dalam bacaan maka bisa langsung pada proses menghafal Al-Quran sesuai dengan Al-Quran Yadain dan Metode Yadain Litahfizhil Quran.

3. Sering Melakukan Murojaah (Mengulang Bacaan)

Menghafal Al-Quran di pesantren karantina tahfizh dilakukan pada muraja’ah hafalan yang pernah dihafal sebelumnya, kemudian fokus pada ziyadah per halaman sampai 30 juz tanpa mengulang hafalan sebelumnya. Teknik ini berdasarkan keyakinan bahwa apabila metodologinya tepat maka hafalan Al-Quran akan tersimpan dan mampu dimuraja’ah kembali dengan durasi 5 sampai 15 per halaman untuk ayat yang pernah disetorkan dalam masa karantina tahfizh Al-Quran.

Sepulang dari karantina tahfizh berdasarkan pengakuan alumni, diantara mereka ada yang mampu muraja’ah mutqin 20 halaman per hari, 10 halaman per hari, 5 halaman per hari dan minimal bisa 1 halaman per hari. Padahal sebelumnya mereka belum memiliki kemampuan tersebut. Akan tetapi, setelah proses karantina tahfizh mendapatkan akselerasi yang signifikan.

Alhamdulillah, murojaah pasca karantina tahfizh adalah komponen penting. Para santri diajarkan untuk tidak terlalu terburu-buru dalam menambah hafalan baru tanpa mengulangi yang sudah mereka pelajari. Konsep ini sangat membantu menghindari mengendapnya hafalan. Murojaah dilakukan secara berulang-ulang untuk memastikan bahwa ayat-ayat yang sudah dihafal benar-benar tertanam dalam ingatan. Seperti analogi bahwa kopi yang sudah diseduh ia akan mengendap di permukaan gelas, itu tidak hilang melainkan tersimpan. Adapun apabila diaduk dan diputar kembali maka kopi tersebut akan menyebar ke permukaan dan seluruh bagian.

4. Pasang Target Hafalan

Target hafalan adalah hal yang sangat ditekankan di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional. Setiap santri diberi target yang jelas untuk mencapai dalam waktu tertentu. Dengan target yang kuat, santri termotivasi untuk tetap semangat dalam menghafal. Ketika mereka menghadapi kendala, seperti hafalan yang sulit masuk atau kehilangan semangat, target tersebut menjadi sumber motivasi.

  • Juz 30 dan 29 memerlukan waktu kurang lebih 2-5 jam per halaman
  • Juz 1 sampai 3 memerlukan waktu kurang lebih 1-2 jam per halaman
  • Juz 4 sampai 10 memerlukan waktu kurang lebih 30-60 menit per halaman
  • Juz 11 sampai 18 memerlukan waktu kurang lebih lebih 20-30 menit per halaman
  • Juz 19 sampai akhir memerlukan waktu kurang lebih kurang dari 20 menit per halaman

Durasi tersebut Insyaa Allah akan tercapai manakala memenuhi persyaratan bacaan Al-Quran sesuai kaidah tajwid, mematuhi SOP karantina tahfizh, menjaga kesehatan lahir batin, serta menggunakan Al-Quran Yadain sesuai prosedur metodenya.

5. Buat Jadwal Hafalan

Selain menetapkan target, santri juga diajarkan untuk membuat jadwal harian yang rutin untuk menghafal Al-Quran. Ini membantu mereka menjaga disiplin dalam proses menghafal. Santri diberi tahu waktu-waktu yang dianjurkan untuk menghafal Al-Quran, seperti di sepertiga malam terakhir, saat pertengahan siang, atau setelah sholat subuh. Jadwal ini membantu santri untuk mengikuti ritme waktu dengan baik.

Target durasi menghafal Al-Quran setiap hari yaitu 12 jam dengan jadwal yang sudah dikombinasikan dengan istirahat dan jam shalat serta aktivitas mubah lainnya. Berikut ini merupakan target durasi dan pencapaian hafalan Al-Quran secara harian:

6. Dengarkan Murotal

Salah satu metode yang sangat efektif yang digunakan di pesantren ini adalah mendengarkan murotal. Murotal adalah rekaman lantunan Al-Quran yang merdu. Para santri mendengarkan ayat-ayat yang mereka hafal dalam irama yang indah dan mengulanginya. Hal ini membantu memperkuat hafalan mereka dan membuatnya lebih mudah diingat.

Bacaan murattal standar KH. Ma’mun Al-Qurthuby, M.Pd., Al-Hafizh yang telah direkam dalam MP3 selalu diputar pada saat jam istirahat (jam sarapan pagi, makan siang, dan sore menjelang maghrib). Tujuannya adalah membuat mereka akrab dengan ayat-ayat suci ini sebelum mereka kembali pada aktivitas menghafal pada Al-Quran Yadain.

7. Gunakan Satu Jenis Mushaf Al-Quran

Penting untuk selalu menggunakan mushaf Al-Quran yang sama. KH. Ma’mun Al-Qurthuby dan timnya percaya bahwa konsistensi dalam menggunakan mushaf yang sama membantu santri mengingat posisi ayat-ayat yang sudah mereka hafal. Analoginya, menghafal Al-Quran mirip dengan merekam gambar ke dalam memori otak. Oleh karena itu, menggunakan mushaf yang sama sangat dianjurkan.

Al-Quran Standar Karantina Hafal Quran Sebulan dan program-program turunannya menggunakan Al-Quran Yadain karena di dalamnya terdapat produk inovasi metodologi belajar mengajar Al-Quran yang mudah dipahami setelah mendapatkan pembekalan metodenya.

8. Istiqomah (Konsistensi)

Kunci utama dalam berhasil menghafal Al-Quran adalah konsistensi. Para santri diajarkan untuk menjaga hafalan mereka dengan tekun, terlepas dari situasi atau kondisi apa pun. Konsistensi adalah pondasi kesuksesan dalam menghafal Al-Quran. Dengan manajemen waktu yang baik dan rutinitas murajaah yang teratur, para santri belajar untuk tetap istiqomah dalam perjalanan mereka.

Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional adalah tempat yang istimewa di mana pemula dapat belajar menghafal Al-Quran dengan cara yang efektif dan dalam waktu singkat. Dibimbing oleh para ahli seperti KH. Ma’mun Al-Qurthuby dan DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA., para santri di sini memiliki peluang besar untuk menjadi hafizh Al-Quran dalam waktu sebulan serta memuraja’ahnya untuk seumur hidup.

Dengan karunia Allah yang dianugerahkan kepada hamba-hambaanya maka siapa pun bisa mendapatkan suasana fokus, pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dan bersedia menerima bimbingan yang intensif, untuk mencapai impian santri dalam menghafal Al-Quran. Atas pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala siapa pun bisa mewujudkannya dengan cepat. Semoga pesantren ini terus menjadi sumber inspirasi bagi para pencari ilmu di seluruh dunia dan menjadi amal jariyah. Aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *