Pendahuluan
Sejarah turunnya ayat pertama Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW adalah momen penting dalam sejarah Islam. Peristiwa ini tidak hanya menjadi awal dari misi kenabian Muhammad SAW, tetapi juga menandai dimulainya penyampaian wahyu ilahi yang akan membentuk dasar agama Islam.
Artikel ini akan membahas peristiwa tersebut secara detail, berdasarkan berbagai sumber dan pendapat ulama yang terdapat dalam kitab “Al-Itqan fi Ulumil Qur’an”. Hendaknya para santri Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional membuka wawasan tentang sejarah turunnya ayat pertama kepada Rasulullah untuk dapat meningkatkan keimanan terhadap kebenaran kitab suci Al-Quran, yang merupakan bagian dari rukun iman.
Momen di Gua Hira
Nabi Muhammad SAW sering mengasingkan diri di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di Jabal Nur, dekat Mekkah. Beliau mencari ketenangan dan merenung tentang kehidupan dan ciptaan Allah SWT. Pada suatu malam di bulan Ramadhan, ketika beliau berusia sekitar 40 tahun, terjadi peristiwa luar biasa. Malaikat Jibril datang kepada beliau membawa wahyu pertama dari Allah SWT.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa wahyu pertama yang turun adalah surat Al-‘Alaq ayat 1-5:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Proses Turunnya Wahyu
Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering mengalami mimpi yang benar sebelum menerima wahyu pertama. Mimpi-mimpi ini seperti cahaya subuh yang terang, dan menandakan kebenaran. Kemudian, beliau mulai menyendiri di Gua Hira untuk beribadah selama beberapa malam.
Pada suatu malam, Jibril datang dan berkata, “Bacalah.” Nabi menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Jibril kemudian mendekap beliau hingga merasa sangat berat, lalu melepaskannya dan berkata lagi, “Bacalah.” Hal ini terjadi tiga kali hingga akhirnya Jibril menyampaikan ayat pertama surat Al-‘Alaq.
Pendapat Ulama tentang Ayat Pertama
Terdapat beberapa pendapat mengenai ayat pertama yang diturunkan. Mayoritas ulama sepakat bahwa surat Al-‘Alaq adalah wahyu pertama. Namun, terdapat juga riwayat yang menyebutkan bahwa yang pertama kali turun adalah surat Al-Muddatstsir atau basmalah (Bismillahirrahmanirrahim).
Imam al-Wahidi meriwayatkan dari Ikrimah dan Hasan bahwa basmalah dan permulaan surat Al-‘Alaq adalah wahyu pertama yang diturunkan. Ibnu Jarir ath-Thabari juga meriwayatkan dari adh-Dhahhak, dari Ibnu Abbas RA bahwa Jibril pertama kali membawa pesan agar Nabi Muhammad SAW membaca basmalah sebelum membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Reaksi Nabi Muhammad SAW
Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan dan gemetar. Beliau meminta istrinya, Khadijah RA, untuk menyelimutinya. Setelah menceritakan apa yang terjadi, Khadijah RA menenangkan beliau dan membawa beliau menemui sepupunya, Waraqah bin Naufal.
Waraqah, yang seorang ahli kitab, mengkonfirmasi bahwa yang datang kepada Nabi adalah Malaikat Jibril yang juga datang kepada Nabi Musa AS. Waraqah meramalkan bahwa Nabi Muhammad SAW akan menghadapi penolakan dari kaumnya, namun ia meyakinkan bahwa beliau adalah utusan Allah SWT.
Pentingnya Wahyu Pertama
Turunnya wahyu pertama ini menandai dimulainya misi kenabian Muhammad SAW dan penyampaian Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Wahyu ini juga mengajarkan pentingnya membaca dan mencari ilmu, serta menyadarkan manusia akan penciptaan dan kekuasaan Allah SWT.
Penutup
Peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah Islam. Dari peristiwa ini, kita belajar tentang kekuatan wahyu, pentingnya ilmu, dan awal mula penyebaran ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional
Informasi & Pendaftaran Karantina Tahfizh Al-Quran
www.hafalquransebulan.com
