Mengamati perjalanan orang-orang sukses di berbagai bidang ternyata ada persamaan diantara mereka yaitu kemampuan menjual harapan.
Seorang penjual nasi bungkus yang ramai setiap pagi ternyata dia telah berhasil menjual harapan pagi-pagi orang-orang dapat sarapan enak tanpa harus memasak sementara waktu pagi mereka disibukkan untuk memberangkatkan anak-anak ke sekolah dan suami istri ke tempat kerja masing-masing. Penjual nasi bungkus tersebut telah berhasil memenuhi harapan pembeli.
Seorang calon karyawan harus mampu menjual harapan dihadapan HRD bahwa dia bisa bekerja dengan baik dan ternyata mendapatkan posisi yang sesuai dengan kenaikan jenjang karir yang terus melesat karena berhasil memenuhi harapan atasannya.
Penjual obat herbal misalnya. Pada dasarnya calon pembeli tidak membutuhkan obat tersebut yang dibutuhkan adalah ikhtiar kesembuhan. Maka yang dilakukan penjual yaitu dengan menunjukkan bukti-bukti dari orang yang telah merasakan khasiat dan manfaat dari produk tersebut.
Seorang penulis buku akan menuliskan buku-buku dengan judul yang menarik dengan tujuan menjual harapan bagi para pembacanya agar mendapatkan manfaat.
Sebuah produk baik itu dalam bentuk benda maupun jasa seyogyanya dapat memenuhi harapan pelanggan maupun kliennya.
Bahkan Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional dikatakan oleh banyak orang telah sukses “menjual” harapan solusi pada masyarakat umum yang sibuk agar mampu meluangkan waktu sebulan dan bisa menghafal Al-Qur’an 30 juz dalam waktu sebulan atau kurang.
Ikhtiar untuk mencapai target Hafal Al-Qur’an Sebulan 30 juz telah dijelaskan di websitenya sebagai berikut:
1. Mampu membaca Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid
2. Mematuhi SOP Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
3. Faktor Psikologis/Ruhiyah yang memberdayakan
4. Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Kenyataannya tidak setiap calon peserta memenuhi syarat dan ketentuan di atas.
Sehingga hasilnya, ada yang dapat 5 juz, 8 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz, 30 juz dalam waktu sebulan. Bahkan peserta lainnya ada yang 30 juz kurang dari sebulan.
Karena kepuasan alumni yang telah merasakannya manfaat Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional maka sejauh ini alhamdulillah mayoritas peserta Karantina Hafal Al-Qur’an Sebulan lebih didominasi oleh peserta yang mendapatkan referensi dari alumni-alumni yang telah mencapai harapannya.
Inilah ikhtiar yang kami lakukan terus belajar dan berlatih dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an di www.hafalquransebulan.com
Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
www.hafalquransebulan.com
“Muraja’ah seumur hidup!..”