Wisuda Karantina Tahfizh Al-Qur’an Angkatan Ke-84: Momentum Penuh Hikmah dan Inspirasi

Pada hari yang penuh berkah ini, Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional menggelar acara wisuda untuk para santri angkatan ke-84. Acara yang berlangsung di Jl. Hutan Kota Caracas-Cibuntu, Caracas, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini dimulai sejak pagi hari dengan berbagai rangkaian kegiatan.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Serda Nasrudin, menciptakan suasana yang penuh hikmat dan keharuan. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars YKTN, para peserta dan tamu undangan dengan penuh semangat menunjukkan rasa cinta tanah air dan semangat kebersamaan.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Khotmil Qur’an dan Ikrar Alumni yang dipimpin oleh perwakilan peserta Karantina Tahfizh Al-Qur’an angkatan ke-84. Khotmil Qur’an ini menandakan bahwa para santri telah menyelesaikan hafalan mereka dan siap untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka peroleh. Ikrar Alumni yang diucapkan dengan penuh kesungguhan menjadi saksi komitmen para santri untuk terus menjaga hafalan Al-Qur’an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah itu, para peserta diarahkan untuk menyanyikan Hymne YKTN, yang diikuti dengan penuh semangat dan kebanggaan. Pemutaran klip video dokumentasi menjadi salah satu momen yang dinanti-nanti, karena menampilkan perjalanan dan perjuangan para santri selama menjalani karantina. Tawa dan air mata haru menghiasi wajah para hadirin saat melihat momen-momen kebersamaan yang telah terlewati.

Acara ini diakhiri dengan tausiyah dan do’a oleh Ust. H. Ma’mun Al-Qurthuby, M.Pd., Al-Hafizh, selaku mudir Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional. Dalam tausiyahnya, Ust. H. Ma’mun menyampaikan beberapa pesan penting yang menyentuh hati para hadirin. Beliau mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga dan mengamalkan hafalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi hafizh Al-Qur’an bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab besar untuk menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam diri dan masyarakat.

Beliau mengutip hadits riwayat At-Tirmidzi nomor 2835 yang berbunyi, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya kebaikan dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa الم (alif lam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” Hadits ini mengingatkan kita akan besarnya pahala membaca Al-Qur’an, yang diharapkan dapat memotivasi para santri untuk terus menjaga dan mengulang hafalan mereka. Ust. H. Ma’mun menekankan bahwa setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur’an memiliki pahala yang berlipat ganda, sehingga para santri harus selalu menjaga semangat dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an.

Selain itu, Ust. H. Ma’mun Al-Qurthuby juga menyampaikan hadits Riwayat Bukhari yang berbunyi, “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan. Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).” Hadits ini menjadi pengingat bagi para santri untuk selalu taat kepada ajaran Rasulullah dan menjauhi segala bentuk maksiat. Beliau menekankan bahwa ketaatan kepada Rasulullah adalah kunci utama untuk meraih surga dan kebahagiaan abadi.

Ust. H. Ma’mun juga menyoroti pentingnya menjalin ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) di antara para santri dan alumni. Beliau mengajak para santri untuk terus menjaga hubungan baik dengan sesama alumni, saling mendukung dalam kebaikan, dan bersama-sama berjuang untuk mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Kebersamaan dan persaudaraan yang kuat akan menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam kehidupan.

Beliau juga mengingatkan para santri untuk tidak berhenti belajar dan terus meningkatkan ilmu agama. Meskipun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an, para santri diharapkan untuk terus menggali ilmu, mengikuti kajian-kajian, dan mengamalkan ilmu yang telah didapat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.

Acara wisuda ini menjadi momentum penting bagi para santri angkatan ke-84 untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam perjalanan mereka sebagai penghafal Al-Qur’an. Semoga mereka senantiasa diberkahi dan dimudahkan dalam segala urusan, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi generasi selanjutnya. Wisuda ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang mereka dalam menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekal ilmu dan hafalan yang telah diperoleh, diharapkan para santri dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan dan keberkahan bagi umat dan bangsa.

berikut adalah foto dokumentasi acara kegiatan wisuda:

Penerimaan Santri Baru Karantina Tahfizh Al-Qur’an Angkatan 86 Di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.

Program intensif yang dirancang khusus untuk memaksimalkan kemampuan dalam pembelajaran Al-Qur’an, baik Tahsin maupun Tahfizh. Program ini terbuka untuk semua kalangan usia dan berbagai profesi tanpa memandang latar belakang pendidikan.

Mari bergabung dan raih kesempatan emas menghafal Al-Quran dalam sebulan target Ziyadah 30 Juz. Segera daftarkan diri anda atau putra-putri anda untuk mengikuti program ini melalui link:

Informasi lebih lanjut, hubungi kami di WhatsApp +6281312700100 atau kunjungi website kami di www.hafalquransebulan.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *